Peningkatan mutu pendidikan di Surabaya, tidak hanya dilakukan pada jenjang pendidikan formal saja, namun upaya tersebut juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya pada jenjang non formal. Sabtu (21/02) bertempat di kantor Dispendik Surabaya, Dispendik gelar Jambore PTK PAUDNI Berprestasi 2015. Sebanyak lebih dari 84 peserta yang berasal dari pengelola dan pendidik PAUD, LKP, TBM, PKBM, penilik, dan para instruktur kursus, turut ambil bagian dalam jambore ini.
Dengan mengusung tema “Kita Wujudjkan PTK PAUDNI yang Berkarakter dan Profesional Menuju Revolusi Mental”, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya akan selenggarakan apresiasi PTK PAUDNI berprestasi. Bentuk lomba tersebut meliputi, lomba karya tulis ilmiah dan lomba karya nyata.
Bentuk Lomba dalam jambore ini yakni, lomba karya tulis dan karya nyata. Karya Tulis adalah hasil pemikiran/gagasan/ide PTK PAUDNI baik individual maupun kelompok yang berisi tentang inovasi program atau kegiatan yang dapat dijadikan acuan, rujukan, pemecahan masalah, peningkatan mutu pembelajaran atau pengelolaan program PAUDNI yang memiliki nilai-nilai keunggulan tertentu (bukan merupakan hasil penelitian atau penelitian tindakan) dan layak untuk diterapkan pada bidang PAUDNI.
Sedangkan, lomba karya nyata adalah hasil pengalaman langsung sebagai PTK PAUDNI baik individual maupun kelompok pada bidang pembelajaran atau pengelolaan program/kegiatan PAUDNI yang memiliki nilai-nilai keunggulan/kekhasan /keunikan tertentu (bukan hasil penelitian/penelitian tindakan) yang dapat diadopsi oleh PTK PAUDNI lainnya, tidak perlu mengutip peraturan, teori dan daftar pustaka.
Kasi Penmas Thussy Aprilliayandari, SE menerangkan pada lomba karya nyata peserta mengejawantahkan hasil pengalaman langsung sebagai PTK PAUDNI baik individual maupun kelompok pada bidang pembelajaran atau pengelolaan program atau kegiatan PAUDNI yang memiliki nilai-nilai keunggulan, kekhasan dan keunikan tertentu kedalam sebuah tulisan.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesenian, Olahraga, dan PLS Drs. Dakah Wahyudi, M. Pd menjelaskan lomba ini selain mengasah dan potensi para pendidik non formal dan informal juga merupakan wujud peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di surabaya. Selain itu, bagi para pemenang juara I dalam setiap kategori lomba akan mewakili Surabaya dalam lomba PTK PAUDNI tingkat Provinsi.
Mega Aprilia, peserta dari kelompok bermain KB Idhata UNESA memaparkan tentang karya nyatanya melalui konsep permainan twister yang telah dimodifikasi untuk meningkatkan kemampuan bentuk geometri kepada peserta didiknya. Menurutnya , dengan model konsep permainan twister, anak akan lebih mudah memahami tentang bentuk-bentuk geometri. (Humas Dispendik Surabaya)