Sekitar 2.000 Pendidik TPA/TPQ dan Sekolah Minggu, hari ini Selasa (02/07/2019) mengikuti pembinaan Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik). Acara yang berlangsung di gedung Convention Hall Surabaya itu turut dihadiri Kementrian Agama (Kemenag) Kota Surabaya dan perwakilan masing-masing pemuka agama.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian Dan Olahraga Pendidikan Thussy Apriliyandari (PDKOP) mengungkapkan kegiatan pembinaan diawali dengan doa bersama mendoakan kesembuhan Ibu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Masing-masing agama berdoa pada ruangan-ruangan yang telah disediakan”, ungkap Thussy.
Thussy melanjutkan setelah doa bersama usai, acara dilanjutkan dengan kegiatan pembinaan. Pada kesempatan ini, ia menjelasakan jasa pelayanan (Jaspek) para Pendidik TPA/TPQ dan Sekolah Minggu terus ditingkat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Sebanyak 12.000 pendidik mendapatkan kenaikan jaspel dari yang semula Rp 300.000/orang/bulan naik menjadi Rp 400.000/orang/bulan pada triwulan IV ini”, ungkap Thussy.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Surabaya Husnul Maram meyampaikan atas nama Kemenag Kota Surabaya kami berterima kasih kepada jajaran Pemkot Surabaya yang telah memberikan bantuan penghormatan khususnya kepada para tenaga pendidik TPA/TPQ dan Sekolah Minggu.
“Dengan demikian kebersamaan kehidupan beragama semakin baik dan terus hidup”, ujar Husnul.
Pada kesempatan yang sama anggota Dewan Pendidikan Kota Surabaya Yogi Noor Shodiq mengutarakan sebagai seorang pendidik ada empat yang hal yang harus diperhatikan. Pertama pendidik merupakan ayah/ibu atau sebagai orang tua yang terus membimbing para generasi muda. Kedua, seorang pendidikan harus mampu menamkan adab budi pekerti yang baik. Ketiga, seorang pendidik harus mampu menanmkan semangat juang kepada anak didiknya. Dan yang keempat, seorang pendidik mampu menanamkan akhlak yang baik kepad muridnya.
“Baik guru ngaji maupun guru sekolah minggu merupakan sebuah tumpuan dalam mencetak generasi emas bangsa yang memiliki akhlak mulia”, pungkas Noor Shodiq. (Humas Dispendik Surabaya)