Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Selasa (19/2/2019). Kunjungan kerja dilakukan dalam rangka bertukar informasi mengenai bidang pendidikan yang sudah dilakukan.
Peserta dari Kabupaten Muara Enim berjumlah 10 orang, terdiri atas ketua dan anggota Dewan Pendidikan, Kabid SD, Kabid SMP, Kasubag Penyusunan Program, Kasubag Keuangan, serta beberapa orang staf. Kedatangan mereka disambut Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan, Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan, Kasubag Keuangan Dispendik Surabaya Iwan Himawan, serta Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Muara Enim Sartimin mengatakan, pada periode kepemimpinan ini, pihaknya konsen membantu Dinas Pendidikan Muara Enim. Dinas punya kebijakan yang bisa dilaksanakan secara teknis, sementara Dewan Pendidikan lebih ke arah mendorong dan menguatkan.
“Tahun 2018/2019 ini, Kabupaten Muara Enim konsentrasi pada sekolah gratis serta pemberian seragam kepada siswa sekolah negeri dan swasta yang diberikan secara bertahap. Di samping itu, kami juga berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan memberdayakan sekolah pinggiran,” katanya.
Selain soal tersebut, pihaknya juga ingin mengetahui tata kelola dan BOS di Kota Surabaya. Sebab, beberapa kepala sekolah di Kabupaten Muara Enim belakangan ini lebih fokus kepada pelaporan dana BOS dibanding pengelolaan unit sekolah.
“Prosesnya masih manual, dan bentang jarak Kabupaten Muara Enim yang memiliki luas 7.400 km persegi sangat menyita waktu dan biaya. Kami ingin belajar agar efisien,” tuturnya.
Aston Tambunan menjelaskan, untuk mempermudah sekolah dalam melakukan manajemen keuangan, baik yang bersumber dari APBN (BOS) maupun APBD (Bopda), Kota Surabaya memiliki sistem informasi pengelolaan keungan sekolah (SIPKS). Dalam sistem berbasis online ini, sekolah bisa merencanakan penggunaan keuangan, pelaksanaan, hingga pelaporan.
“Ini untuk mencapai prinsip manajemen keuangan sekolah yang baik dan akuntabel,” ujar Aston. Bila ingin mempelajari SIPKS lebih dalam dan bisa digunakan untuk Kabupaten Muara Enim, Aston meminta agar mengirimkan tenaga programer untuk magang di Dispendik Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)