Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengunjungi Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Kamis (24/10/2019). Kunjungan ini untuk mempelajari tentang mekanisme pembinaan siswa sebelum mengikuti Olimpiade Siswa Nasional (OSN) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) serta pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Rombongan Dikbud Kabupaten Lombok berjumlah tujuh orang dan dipimpin Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, Ahmad. Sementara itu, rombongan diterima Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Sudarminto didampingi Kasi Kurikulum dan Pembinaan Sekmen Iswati dan Kasi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Sekmen Ratih Nuksmengtyas.
Menurut Ahmad, dalam pembinaan dan seleksi siswa OSN dan O2SNK di Kabupaten Lombok Barat masih menggunakan kemampuan guru-guru di sana. Belum sampai kepada penyeleksian yang dilakukan oleh pihak-pihak profesional.
“Barangkali bisa memberikan kiat-kiat dalam melakukan pembinaan siswa yang dapat kami gunakan di Lombok Barat. Apalagi, Jatim pernah menjadi juara umum dan Kota Surabaya turut menyumbangkan medali,” katanya.
Kabid Sekmen Sudarminto menjelaskan, dalam pembinaan siswa yang akan mengikuti olimpiade, pihaknya juga menggandeng profesional yang berasal dari perguruan tinggi. Pembinaan ini bisa sampai berhari-hari. “Itu sudah rutin kami lakukan,” terangnya.
Sementara untuk pengelolaan BOS, lanjut Sudarminto, di Kota Surabaya sudah memanfaatkan sistem informasi. Sistem ini bernama Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS). Di dalamnya juga mengatur pengelolaan bantuan operasioanl pendidikan daerah (Bopda) yang bersumber dari APBD Kota Surabaya.
“Melalui SIPKS, sekolah sudah menggunakan sistem mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan. Ini bisa menghindarkan double account,” jelasnya. (Humas Dispendik Surabaya)