Tadi siang, Selasa (08/11) sebanyak 11 orang Dewan Pendidikan (DP) dan perwakilan Dinas Pendidikan Bojonegoro mengunjungi Dispendik Surabaya. Rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si, bersama Ketua DP Surabaya Martadi di ruang Kartini.
Sekretaris DP Bojonegoro Teguh Supriyadi mengatakan kedatangannya bersama rombongan ke selain mempererat tali silaturahmi antar DP sekaligus sharing terkait konsep dan pelaksanaan pendidikan gratis yang berhasil dilaksanakan di Surabaya.
“Banyak hal yang perlu dipejari tentang pendidikan di Surabaya”, ujar Teguh.
Pada kesempatan ini, Aston Tambunan menerangkan menuturkan keberhasilan program pendidikan gratis di surabaya pada semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 31 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Aston menambahkan, pengelolaan keuangan sekolah baik yang bersumber dari BOSNAS ataupun BOPDA telah dikelola dengan baik melalui SIPKS. SIPKS merupakan sebuah sistem online pengelolan keuangan sekolah.
“Jadi mulai perencanaan sampai laporan pertanggunjawaban telah terintegrasi melalui sitem tersebut”.
Sementara itu, Martadi menyampaikan peningkatan akses mutu melalui program ‘Sekolah Inspirasi’ di Sekolah Kawasan. Inovasi guru, MBS, Sekolah sehat dan bersih, pengembangan bakat & minat, Budaya literasi & perpustakaan, Edupreneurship. Pemberdayaan masyarakat melalui program ‘Kampunge’ Arek Suroboyo’ dan ‘Pertisipasi Masyarakat’.Kampung Belajar, Kampung sehat & Hijau, Kampung Asuh, Kampung kreatif, Kampung Aman, Kelas Inspiratif, permberdayaan masyarakat.
“Konsep tersebut merupakan penjabaran dari Surabaya sebagai barometer dan inspirator pendidikan nasional yang bertujuan mewujudkan Surabaya sebagai Kota Layak Anak”.
Inisiasi Kampung’e Arek Suroboyo diwujudkan melalui terciptanya kampung belajar, kampung sehat, kampung asuh, kampung kreatif dan inovatif, serta kampung aman. (Humas Dispendik Surabaya)