Ada beberapa bentuk motif dalam desain ragam hias batik, yaitu motif bidang (geometrik dan organik), motif flora, fauna dan manusia, motif garis, dan motif benda. Motif-motif tersebut bisa tampil sendirian dan bisa berupa gabungan atau perpaduan motif satu dengan lainnya.
Motif bidang bisa berupa bidang geometrik, bidang organik, atau gabungan antara keduanya. Motif flora, fauna, dan manusia umumnya ditampilkan dalam bentuk stilasi dan dekoratif. Motif garis pada batik, misalnya motif garis berbentuk swastika, tumpal, dan garis lingkaran, yang tampil secara dominan bahkan sendirian. Motif alamdan benda, misalnya berupa perahu, rumah, gapura, guci, dan lain-lain.
Salah satu motif yang populer adalah motif parang yang berbentuk pilin berganda. Motif ini banyak terdapat pada ragam hias batik di Jawa. Motif batik yang dibuat oleh para pengrajin sangat beragam, tergantung kebutuhan. Ada motif yang diwariskan secara turun-temurun. Pembuatan kain batik untuk busana tradisional atau busana adat, seperti jarit (kebaya), ikat kepala, selendang, dan perangkat busana adat lainnya, tetap menggunakan motif-motif tradisional. Sedangkan kain batik untuk busana, taplak meja, sprei, dan benda-benda kerajinan, motif yang diciptakan umumnya merupakan pengembangan dari corak-corak tradisional.
Meski lumayan susah, namun Nur Fajri Aprilia tetap semangat menyelasaikan rancangan pola batik dengan menggunakan canting.
Siswi kelas 5 SDN Kedungdoro 2 tersebut tengah mengikuti pelatihan membatik bersama 31 teman sebayanya yang digelar Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik), pagi tadi (22/07).
Tidak hanya Nur, namun Endang sang guru pendamping turut mengajari dengan telaten cara membuat pola batik.
Sementara itu, di bidang membatik, Liwung narasumber membatik lebih menekankan penguatan pembuatan pola batik terlebih dahulu. Ia berujar bahwa membatik ialah merintang malam dalam kain. Pola yang dimaksud yakni membuat pola hubungan antara garis lurus dan garis lengkung sehingga tercipata bentuk batik yang indah dan dinikmati dengan hati dan perasaan. (Humas Dispendik Surabaya)