Dalam rangka penyempurnaan penyusunan rencana strategis tahun 2025-2029, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) di Aula Ki Hajar Dewantara, Senin (28/4/2025). FPD yang diikuti stakeholder pendidikan di Kota Surabaya ini merupakan lanjutan dari FPD rencana kerja (renja) sebelumnya.
Moderator FPD, Martadi mengatakan, FPD sebelumnya hanya membahas rencana program Disdik Kota Surabaya tahun 2025. Namun, ketika Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah turun, maka perangkat daerah membuat rencana startegis jangka menengah 2025-2029.
“Ini adalah program keberlanjutan dari program lain, yang berfungsi untuk sosialisasi sekaligus fungsi koreksi untuk perbaikan,” katanya.
Artinya, lanjut pria yang juga menjabat Wakil Rektor I Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini, semua kritik, saran, dan masukan dalam kegiatan ini akan diolah untuk perbaikan ke depannya. “FPD ini berfungsi sebagai sarana sosialisasi dan fungsi koreksi,” jelasnya.
Kepala Disdik Kota Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, ada 7 prioritas pembangunan Kota Surabaya, di antaranya mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, mengurangi angka kematian ibu (AKI), mengurangi angka kematian bayi (AKB), mengurangi stunting, meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), dan menurunkan angka rasio gini.
“Disdik masuk ke dalam meningkatkan indeks IPM. Nantinya akan memerlukan peran dari seluruh lembaga pendidikan, mulai dari PAUD-TK, SD, SMP sederajat, LKP, serta PKBM untuk meningkatkan IPM,” ungkapnya.
Mewujudkan hal itu, lanjut Yusuf, perlu ada kolaborasi. Maka, program yang sudah dibuat dan target-target yang akan dicapai, disampaikan dalam forum ini untuk dapat dipelajari dan mendapat saran dan masukan dari banyak pihak.
Raisha Indira, perwakilan Forum Anak Surabaya (FAS), menyoroti tentang program sekolah ramah anak (SRA). Menurut dia, sudah banyak satuan pendidikan yeng melakukan deklarasi sebagai SRA. Namun, berdasar pengamatan, masih ada satuan pendidikan yang belum memiliki kesadaran penuh akan keberlanjutan program ini. (Humas Disdik Surabaya)