Program beasiswa pendidikan pramugari hasil kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan PT Citilink Indonesia telah meloloskan 16 orang calon penerima beasiswa. 16 orang tersebut pada Senin (05/11/2018) sampai Selasa (06/11/2018) menjalani background check di kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.
Proses background check dilakukan langsung oleh perwakilan PT Citilink Indonesia. AVSEC Quality Control & Investigations PT Citilink Indonesia, Lamria Tambunan mengatakan, background check merupakan salah satu proses rekrutmen di PT Citilink Indonesia. “Ini untuk mengetahui latar belakang calon penerima beasiswa pramugari,” katanya.
Background check, lanjut dia, termuat di dalam dua set lembaran kertas. Di dalam kertas tersebut terdapat 30 pertanyaan. Peserta diminta menjawab soal dengan singkat dan jelas. “Semua peserta saya minta mengisi dengan jujur dan dijawab sesuai hati nurani,” tuturnya. Waktu pengerjaan seluruh soal sekitar 2,5 jam.
Beberapa pertanyaan yang termuat di dalamnya, antara lain nama orang tua, nama kakak atau adik dari orang tua, nama teman dekat peserta, dan lain-lain. “Ada beberapa pertanyaan tentang narkoba dan terorisme. Jawab pertanyaan sesuai dengan pemahaman kalian,” ungkapnya.
Lamria mengatakan, background check dilakukan untuk mengetahui latar belakang seluruh peserta. Tes ini sudah berjalan di PT Citilink Indonesia sejak lima tahun yang lalu. “Sangat perlu dilakukan, karena juga untuk mengetahui wawasan kebangsaan calon penerima beasiswa,” katanya.
Dari 30 soal, kata dia, paling banyak adalah tentang nasionalisme. “Kalau ada yang pemahamannya tentang Pancasila itu kurang, maka tidak bisa ditoleransi,” ujar Lamria. Setelah menjalani background check, peserta mengikuti tes wawancara. “Hari ini 6 peserta dulu untuk wawancara, 10 sisanya wawancara besok,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)