Peringatan Maulid Nabi dilakukan dalam rangka mengingat kelahiran, keistimewaan, mukjizat, sirah, dan mengetahui akhlak Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita pun diperintahkan untuk melakukan hal-hal tadi dalam rangka menjadikan meneladani beliau. Karena Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab: 21).
Inilah di antara syubhat yang dilontarkan oleh sebagian orang. Dan syubhat (kerancuan) dalam perayaan maulid ini diambil oleh ulama yang Pro Maulid semacam Muhammad bin ‘Alwi Al Maliki dalam kitab beliau Adz Dzakho-ir Al Muhammadiyyah hal. 269.
Untuk menanamkan nilai-nilai tauladan Nabi Muhammad SAW, khususnya terhadap generasi muda, SMP PGRI 6 Surabaya adakan peringatan maulid nabi yang bertujuan menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah S. W. T sekaligus membentuk siswa memiliki akhlak mulia dan berwawasan global, tadi (20/01).
Banu Atmoko, Kepala SMP PGRI 6 menuturkan peringatan maulid nabi sebagai upaya menanamkan nilai-nilai yang patut ditauladani dari Rasulullah, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Menurutnya, sudah seharusnyalah kita menanamkan sejak dini nilai-nilai tauladan Nabi Muhammad SAW untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan generasi emas bangsa.
Melalui kegiatan ini para siswa dapat termotivasi untuk mencontoh dan menauladani kepribadian Nabi Muhammad SAW serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Turut hadir pada kesempatan jajaran muspika se- Kecamatan Kenjeran. (Humas Dispendik Surabaya)