Kebarhasilan SMPN 3 Surabaya dalam mengembangkan produk school farming melalui media hidroponik dengan pemanfaatan lahan terbatas menarik perhatian dunia internasional, kemarin Sabtu (21/04/2018) bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini, UNICEF dan dua stasiun televisi internasional mengunjungi sekolah yang terletak di Jalan Praban tersebut.
“Ini merupakan sebuah kebanggaan sekaligus kunjungan yang luar biasa”, ujar Kepala SMPN 3 Budi Hartono.
Budi mengungkapkan, kedatangan orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya bersama rombongan disambut oleh puluhan siswa sembari mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah karena di hari yang sama itu pula bertepatan dengan peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April.
Ia menjelaskan pada kesempatan ini, walikota melakukan panen produk school farming berupa selada air dan sawi daging yang ditanam dengan teknik hidroponik di salah satu lahan seukuran lebih dari satu ruangan kelas.
Budi menambahkan produk school farming merupakan hasil kerja keras kader lingkungan bernama KOMCIL (Komunitas Cinta Lingkungan) bersama dengan warga sekolah lain demi menciptakan brand sekolah penghasil sayuran organik.
“Berawal dari ide kepala sekolah yang ingin memanfaatkan lahan kosong di atas, kami mempunyai tekad untuk menghasilkan sayuran organik yang nantinya juga bermanfaat bagi kesehatan warga sekolah. Di era sekarang, anak-anak cenderung susah untuk diajak untuk makan sayuran,” ujarnya.
Mantan Kepala SMPN 42 itu menyampaikan Beragam jenis sayuran yang akan dipanen diantaranya adalah sawi daging, sawi hijau, sawi jepang dan sayuran organik lainnya. Lokasi panen rayapun terbagi menjadi dua tempat yakni school farmingyang berlokasi di atap dan kebun sayur yang berada di dekat kolam ikan lele.
Setiap harinya terdapat piket bergantian bagi siswa untuk melakukan perawatan dan pengecekan tanaman sayur ini. “Biasanya dilakukan saat pagi istirahat pertama, siang hari saat istirahat kedua dan dilanjutkan setelah pulang sekolah,” imbuh Budi. (Humas Dispendik Surabaya)