Penataan serta pengelolaan sistem keuangan pemerintah kota Surabaya yang tertata secara modern dan terintegrasi satu sama lainnya, khususnya dalam hal ini Dinas Pendidikan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi daerah-daerah lain untuk mengkaji serta mempelajari hal tersebut.
Pagi tadi (16/06) bertempat di ruang H.O.S Cokroaminto, Dinas Pendidian Kota Surabaya (Dispendik) menerima rombongan Dinas Pendidikan Kota (Disdik) Yogyakarta.
Kunjungan diterima langsung oleh Sekretarsi Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si didampingi Kasi Sarpras Dikmenjur Drs. Sigit Priyosembodo serta Kasubag Keuangan Nyono, SH.
Agus Trimadi, Kasubbag UPT Jaminan Pendidikan Daerh Disdik Yogyakarta mengemukakan, selain belajar mengenai tata kelola BOS dan BOPDA kunjungannya ke Surabaya juga ingin melihat kesiapan kesiapan Pemkot Surabaya terkait Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 utamanya tentang serah terima baik dari segi personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen (P3D), data-data kepegawaian ataupun data administrasi lainnya kepada provinsi.
Pada kesempatan ini, Aston menyampaikan salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 32 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426,-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Aston juga menambahkan, selama kurun waktu beberapa tahun ini, Dispendik telah melahirkan berbagai inovasi di bidang pendidikan. Menurutnya ada enam belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, dan Tantangan Membaca 2015, Aplikasi Gaji Online, Profil LKP dan PKBM, P2KGS, serta UNBK 100 persen.
“Sistem tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh petunjuk ataupun informasi pendidikan”.
Terkait UU no. 12 Tahun 2014, Kasi Sarana dan Prasarana Dikmenjur semua administrasi terkait (P3D) telah ditangani melalui satu satu pintu yakni melalui Bagian Pemerintahan Pemkot Surabaya.
Sementara itu, Kasubag Keungan Nyono, SH menjelaskan bahwa dalam perancangan RAPBS sekolah-sekolah sudah menggunakan sistem online tersebut, mulai dari pengajuan anggaran, penentuan standard harga sudah tercantum dalam sistem tersebut. Setelah itu, jika ada revisi maka tim penyelia dispendik akan melakukan terhadap rencana penggunaan anggaran sekolah tersebut. (Humas Dispendik Surabaya)