Tak salah jika Surabaya mendapat julukan sebagai kota literasi, bagaimana tidak hal tersebut ditunjukkan dengan bebagai kesiapan mulai dari ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai mulai dari fasilitas umum dan sekolah-sekolah sampai dengan program meningkatkan minat baca masyarakatnya.
Tadi pagi, Senin (21/11) sebanyak 60 orang kepala seolah yang tergabung dalam Forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (FMKKS) SMP Kab. Bireuen, Aceh Kunjungi Surabaya. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si di ruang Bung Tomo.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen Drs M Nasir M. Pd mengutarakan, kunjungan ke Surabaya bersama FMKKS ialah tidak lain ingin mempelajari bagaimana memajukan budaya literasi serta mengembangkan inovasi program pendidikan yang telah berhasil dikembangan.
“Setelah diterima Dispendik, kami nanti akan mengunjungi beberapa SMP di Surabaya”.
Pada kesempatan ini, Aston mengutarakan awal mula menggalakkan budaya literasi yakni dengan meliburkan para siswa di hari “kejepit”, tujuannya agar para siswa dapat berkumpul dengan keluarga sekaligus meningkatkan ketahanan keluarga. Namun mereka tidak libur begitu saja, para siswa diberi tugas untuk menuliskan pengalamannya selama liburan bersama keluarga dan kemudian dituangkan dalam bentuk cerita pendek (cerpen).
Cerpen-cerpen karya siswa dilombakan, 30 cerpen terbaik dibukukan dan dibagikan ke sekolah-sekolah. Selanjutnya program berlanjut menjadi Tantangan Membaca Surabaya.
“Samapi akhir Desember tahun lalu jumlah buku yang telah dibaca siswa Surabaya mencapai 1.579.333 buku, dan di tahun 2016 ini target kami naikkan menjadi 2 juta buku”.
Aston menambahkan, Dispendik juga telah berhasil mengembangkan 17 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Tujuh belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, dan UNBK 100 persen.
“Sekolah-sekolah yang akan dikunjungi diantaranya, SMPN 1, SMPN 4, SMPN 23, SMPN 26, dan SMPN 12”.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Eko Prasetyoningsih menyampaikan bahwa sekolah-sekolah di Surabaya memiliki keunggulan dan karateristik yang berbeda sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki. (Humas Dispendik Surabaya)