Sebanyak 70 siswa Surabaya yang berasal dari SMP Negeri 1 sampai denngan SMP Negeri 34 sedang mengikuti kegiatan Pelatihan Hidroponik Jenjang Sekolah Menengah Tahun 2019. Kegiatan yang diadakan Dinas Pendidikan Kota Surabaya bekerja sama dengan Tunas Hijau dan Agrotek dilaksanankan di SMP Negeri 23 Surabaya, Selasa (13/8/2019). Hadir dalam pembukaan acara Kabid Dikmen Sudarminto, Kasi Kesiswaan Heri Setiawan, Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni, dan Kiftiyah dari Agrotek.
Sudarminto, Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Kota Surabaya, dalam pembukaan acara menuturkan bahwa Dinas pendidikan memberikan vasilitasi belajar mengelola tanaman hidroponik. Dalam pelatihan ini siswa akan mendapatkan informasi bagaimana menanam hidroponik yang benar oleh para narasumber. Untuk itu, para peserta diharapkan fokus agar sekembalinya di sekolah dapat mengembangkan tanaman hidroponik.
“Kalian adalah anak pilihan, maka wajib menularkan wawasan ini kepada warga sekolah agar tanaman hidroponik dapat dikembangkan. Selain bisa dikonsumsi, hidroponik dapat menghijaukan lingkungan untuk membantu penyediaan oksigen,“ imbuhnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan gelombang satu yang diikuti oleh 34 SMP Negeri, sedangkan gelombang dua akan dilaksanakan bulan Oktober yang akan diikuti SMP Negeri 35 sampai dengan SMP Negeri 63 Surabaya. Diharapkan bulan Desember semua SMP Negeri telah mengembangkan tanaman hidroponik. Di bulan itu akan diadakan lomba, dan masing-masing sekolah wajib mengikuti.
Sementara itu, Kasi Kesiswaan Dikmen Heri Setiawan, menambahkan bahwa tujuan pelatihan ini untuk memberikan wawasan sebagai bekal awal agar siswa turut bertanggung jawab menjaga lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. Dengan menanam secara hidroponik siswa turut serta menghias dan menghijaukan sekolah. Di samping itu, pelatihan ini untuk mengembangkan ‘life skill’ para siswa sebagai bekal ketrampilan hidupnya.
Bram Asahino, Aktivis Tunas Hijau, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan kepada siswa tentang pernik-pernik menanam dengan sistem hidroponik. Sayur merupakan kebutuhan sehari-hari. Dengan ketrampilan menanam, diharapkan siswa dapat menyediakan sendiri akan kebutuhan sayur-sayuran seperti slada kriting, sawi daging, kangkung dan lain-lain. Tanaman hidroponik ditanam tanpa media tanah sehingga higienitasnya tinggi.
Senada dengan Bram, Kiftiyah, aktivis Agrotek, menambahkan bahwa cara membudidayakan tanaman dalam sistem kerja yang meliputi air dan nutrisi, di mana akar dikuatkan olehnmediamselain tanah. Mengapa harus hidroponik? Cara tanam ini hemat tempat, tidak menggunakan tanah, masa tanam dan panen lebih pendek. Selain hemat air sampai 90%, juga tanpa pestisida. Enam kebutuhan tanaman, yaitu air, sinar matahari, nutrisi, media tanam, udara, dan kasih sayang, tambahnya.
“Di kota besar seperti Surabaya, lahan perumahan rata-rata sempit. Untuk menyiasati penghijauannya, tanam berbagai sayur dengan cara hidroponik. Bahkan pagar pun bisa dimanfaatkan sebagai lahan,” ujar wanita yang akrab dipanggil Kak Tia.
Ditemui usai mengikuti pelatihan, Dimaz Zaky M.M., siswa Kelas VIII-i SMP Negeri 22 Surabaya menyatakan bahwa dengan pelatihan ini dirinya lebih tahu wawasan tentan menanam dengan sistem hidroponik. Kedepannya, akan mengembangkan cara ini untuk diimbaskan kepada warga sekolah dan di rumah.
“Salah satu manfaat mengikuti pelatihan semakin sadar dan peduli untuk menjaga lingkungan. Dengan bertanam secara hidroponik juga bisa membantu orangtua untuk penyediaan sayur-sayuran,” katanya.
Turut menguatkan juga, Mary Yosebia J.L. dan Nadya Pramudita, keduanya peserta dari SMP Negeri 12 Surabaya, mereka merasa senang dapat terpilih mewakili sekolahnya. Pelatihan yang diikuti memberikan wawasan baru tentang bercocok tanaam aneka sayur dengan sistem hidroponik. Selain dapat memperindah lahan sempit dengan tanaman sayur, juga dapat menghijaukan Surabaya dan menurunkan suhu temperatur kota.
Selesai mengikuti acara setiap siswa mendapatkan satu perangkat peralatan menanam dengan sistem hidroponik secara gratis, antara lain satu instalasi jenis enam titik lubang, dua rock wool , e4nam net pot, dan nutrisi AB-Mix. (Humas Dispendik Surabaya)