Sebanyak 27 orang yang berasal dari anggota DPRS serta berbagai SKPD mulai dari Bagian Kesra, Inspektorat, Bagian Hukum, sampai Dinas Pendidikan Pemkab Balangan, Kalimantan Selatan berkunjungan ke Surabaya guna mengkaji dan mempelajari tata kelola Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang telah berhasil dikelola Pemkot Surabaya melalui Sistem E-Government.
Rombongan diterima Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM di sela-sela Surabaya Young Scientist Competition 2106 atau lomba penelitia belia di gedung Balai Pemuda, kemarin Kamis (28/10).
H. Suhaimi, ketua rombongan menuturkan salah tujuannya ke Surabaya ialah tidak lain untuk mempelajari peraturan dan tata kelola BOS sehingga nantinya dapat menjadi dasar sebagai penyusunan peraturan bupati tentang BOS di Kabupaten Balangan.
“Tidak hanya BOS kami juga ingin mempelajari berbagai inovasi dalam dunia pendidikan yang telah berhasil dikembangkan oleh Surabaya”.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Ikhsan menuturkan keberhasilan program pendidikan gratis di surabaya pada semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 32 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Ikhsan menambahkan, pengelolaan keuangan sekolah baik yang bersumber dari BOSNAS ataupun BOPDA telah dikelola dengan baik melalui SIPKS. SIPKS merupakan sebuah sistem online pengelolan keuangan sekolah.
“Jadi mulai perencanaan sampai laporan pertanggunjawaban telah terintegrasi melalui sitem tersebut”.
Sementara itu, Sekretaris Dispendik Aston Tambunan menyampaikan ada 17 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Tujuh belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, dan UNBK 100 persen. (Humas Dispendik Surabaya)