Dengan didampingi guru pembimbing tiga orang siswa SMP Kristen Gloria 2, siang tadi Selasa (07/03) mengunjungi kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Mereka adalah Gustav Dasa Sitompul (8A), Levin Theolin (8F), dan Stephani Gabriellla (8F).
Kedatangan ketiga siswa tersebut bukan tanpa sebab, melainkan untuk melalukan peliputan dan wawancara dalam rangka Teenizen Journalism dengan tema “ Sparkling Surabaya” yang diselenggarakan DWP, Dispendik, serta BIOS TV.
“Ada dua tema yang diangkat yakni mengenai persiapan UNBK dan Try Out Online”, tutur Florentin guru pembimbing ekstrakurikuler jurnalistik SMP Kristen Gloria 2”.
Kedatangan tim jurnalistik SMP Kristen Gloria 2 ditemui langsung oleh Kepala Bidang Sekolah Menengah Dispendik Drs. Sudarminto, M. Pd di ruang kerjanya. Sudarminto mengungkapkan, selain meningkatkan kemampuan bakat siswa di bidang jurnalistik juga melatih keberanian anak untuk bertanya dan menambah wawasan.
Tekait perisapan UNBK tingkat SMP, Sudarminto menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan para siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan Dispendik telah menyediakan try out online yang terdiri dari 52 paket soal. Melalui try out online ini anak dituntut untuk belajar mandiri dan tidak menggantungkan kepada orang lain.
“Materinya telah disesuaikan dengan SKL UN, untuk itu kami mendorong sekolah-sekolah memotivasi siswanya mengerjakan try out online”.
Mantan Kepala SMAN 16 tersebut menambahkan bawa try out online merupakan bagian dalam rangka mensukseskan UNBK 2017. Tidak hanya itu guna menyiapkan UNBK Dispendik juga telah melatih para proktor dengan mendatangkan narasumber baik dari tingkat pusat maupun daerah serta bekerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti PLN dan Telkom agar pelaksanaan UNBK berjalan dengan lacar tanpa kendala yang berarti.
“UNBK gak 100 persen online, proses online berlansung pada saat pengunduhan soal sebelum ujian dimulai dan setengah jam selesai ujian guna upload jawaban ke server pusat, sedangkan untuk pengerjaan soal-soalnya berlangsung secara offline menggunakan jaringan internal”.
Sudarminto juga menghimbau kepada siswa agar ketika mengikuti UNBK jangan sampai salah memasukkan data, siswa harus dapat membedakan mana no. ID dengan no. UN yang dibutuhkan pada saat login.
“Agar komunikasi antar proktor sekolah, inti, tingkat kota ataupun dengan Puspendik kami memanfaatkan media social Telegram sebagai sarana untuk berkoordinasi, sehingga jika ada kendala dapat segera diatasi”.
Pelaksanaan UNBK tingkat SMP di Surabaya melibatkan 374 sekolah dan 100 persen berbasis komputer. (Humas Dispendik Surabaya)