Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) dalam melakukan pengelolaan pendidikan menuai keberhasilan. Hal tersebut di tunjukkan pada tahun 2016 Surabaya berhasil meraih pengelola pendidikan terbaik se-Indonesia.
Siang tadi, Kamis (30/03) DPRD Kab. Tulungagung melalui Komisi D-nya dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Rombongan diterima Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si didampingi Kepala Bidang Sekolah Menengah Drs. Sudarminto, M. Pd di ruang Kartini.
Pada kesempatan ini, Sudarminto menerangan bahwa upaya konsultasi dan koordinasi baik dengan pemerintah pusat dan provinsi telah dilakukan dalam upaya meberikan bantuan kepada siswa terutama kepada siswa tidak mampu sembari menunggu putusan MK, namun sampai saat ini belum ada payung hukum yang mengaturnya.
“Kami tetap melaksanaan aturan sesuai dengan UU, serta terus melakukan koordinasi”.
Mantan Kepala SMAN 16 tersebut menambahkan, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi terdata 11.000 siswa SMA/SMK Surabaya yang tidak mampu dibebaskan biaya pendidikannya, ada yang dibebaskan penuh namun juga ada yang diringankan.
Selain itu, salah satu program pendidikan di Surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 31 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan serta siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan”.
Aston menjelaskan, Selama kurun waktu empat tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Ada 20 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Dua puluh inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, perijinan online, dan US USBK Online. (Humas Dispendik Surabaya)