Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu membangun hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas sekolah, dan mampu menyeleraskan dengan perkembangan IT. Dalam rangka menyongsong Hari Guru Nasional ke-23 Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) mengadakan berbagai kegiatan dan lomba guru.
“Tidak hanya sekedar lomba namun juga sebagai wujud peningkatan kompetensi pada abad 21 ini”, tutur Ikhsan Kadispendik Surabaya ketika membuka lomba guru bahasa inggris, tadi pagi (25/11) di aula Bung Tomo.
Ikhsan menjelaskan ada berbagai kegiatan dan lomba menyambut Hari Guru Nasional yang jatuh tepat pada 25 November, mulai dari workshop jurnalistik kemudian dilanjutkan dengan membuat karya jurnalistik tentang Surabaya sampai lomba bahasa inggris dalam membuat RPP dan alat peraga.
“Kemarin (24/11) tidak kurang dari 200 guru dan tenaga kependidikan lakukan pemeriksaan IVA Papsmear di Puskesmas Jagir”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya mengungkapkan puncak Hari Guru Nasional di Surabaya akan berlangsung pada 27 November mendatang di Gelora 10 November, menurutnya berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari penyelenggaraan lomba-lomba sampai pertunjukkan paduan suara serta drama klosal.
“Tidak kurang dari 37.000 guru akan menyemarakkan Apresiasi Guru”.
Ikhsan menyampaikan Tema yang diangkat tahun ini yakni Tatag, Teteg, Tutug Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya.
Teteg, Tatag dan Tutug yang berarti yakin dan berani dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan, yakni mewujudkan Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional. Selain itu peran tenaga kependidikan dalam membantu memajukan pendidikan di Surabaya juga tidak boleh dipandang remeh, karena semua saling berkolaborasi memiliki satu tujuan yakni dalam mewujudkan Surabaya sebagai barometer dan inspirator pendidikan nasional. (Humas Dispendik Surabaya)