Selama beberapa hari, Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) bekali kemampuan tambahan guru untuk melakukan analisa terharadap Kompetensi Inti Kompetensi Dasar (KIKD) pada mata pelajaran yang diampu.
“Kegiatan ini dalam rangka mencocokkan antara implementasi dilapangan dengan kesesuaian kurikulum”, ujar Sudarminto Kepala Bidang Sekolah Menengah ketika membuka workshop padi tadi Jumat (11/08).
Sudarminto menerangkan, materi-materi essensial yang didapatkan guru nantinya berfungsi dalam penyusunan bahan ajar. Selanjutnya, guru juga menganailisis kurikulum dengan materi essensial kemudian dikomparasikan dengan materi UNAS.
“Dari hasil komparasi yang didapat nantinya dipergunakan guru dalam penyusunan soal High Order Thinking Skill (HOTS)”.
Mantan Kepala SMAN 16 tersebut mengungkapkan guru juga harus mampu menjadi figure yang mampu menjadi penyemangat siswa untuk menguasai materi pelajaran dengan baik. Menurutnya, guru jangan hanya saja mampu menguasai materi namun juga mampu memotivasi anak meningkatkan kemampuan belajarnya.
Syifa salah seorang narasumber pelatihan menunturkan, dalam mengembangkan lembar kegiatan peserta didik salah satu hal utama ialah bagaimana mengembangkan indikator pencapaian kompetensi untuk mengembangkan instrument penilaian.
“Lembar kegiatan siswa tersebut merupakan sebuah alat yang digunakan dalam memberikan pengalaman latihan, sehingga ketika siswa menjalani tes instrument belajar diharapkan memperoleh hasil yang maksimal”. (Humas Dispendik Surabaya)