Keterlibatan masyarakat dalam menjaga pelestarian lingkungan terus dilakukan Pemerintah Kota Surabaya melalui berbagai program. Salah satunya anak-anak yang didampingi oleh Tunas Hijau. Kader-kader anak peduli lingkungan telah menjalani serangkaian seleksi untuk menyabet gelar Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2016.
Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2016 yang merupakan kerjasama Pemerintah Kota Surabaya dengan Tunas Hijau digelar di ruang sidang walikota Surabaya, Rabu (15/6).
Dalam sambutannya, Tri Rismaharini, Walikota Surabaya menghimbau pada para orangtua untuk mengawasi anak-anak. Menurut walikota, anak-anak rawan untuk dijadikan kurir narkoba.
Negara ini akan kembali dijajah jika daya tahan anak-anak lemah. Sementara itu terkait pornografi, walikota menghimbau para orangtua dan guru untuk mengalihkan perhatian anak-anak ke hal-hal yang positif. Walikota mengharap anak-anak agar tidak boleh menyerah. Menurut walikota, hal tersebut akan membawa kesuksesan pada masa depan mereka.
Sebelum penganugerahan, peserta melalui berbagai tahapan proses seleksi. Pada seleksi tahap I : 1 – 3 April 2016 403 orang peserta membuat Presentasi Proyek LH dan Esai “Bila Aku Menteri Lingkungan Hidup”. Sedangkan pada seleksi tahap II : 9 April 2016 peserta membuat Media Komunikasi Lingkungan Hidup.
Pada seleksi tahap III : 23 April 2016 digelar Pameran Proyek LH Bersama Keluarga pada Jambore Air 2016 dilanjutkan Pemantauan Lapangan Pelaksanaan Proyek LH. Pada 17 Mei 2016 : Penentuan Finalis Pangput LH 2016 dilanjutkan dengan Kunjungan ke PDAM Surya Sembada, Surabaya. Dan 18 – 20 Mei 2016 : Karantina Finalis Pangput LH 2016.
Pada Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2016, walikota Surabaya menyematkan selempang kepada 39 peserta terpilih. Sebelum disematkan selempang, para peserta satu persatu mengutarakan judul proyek lingkungan mereka. Sementara itu para peserta yang aktif bertanya mendapat buku tulis dan bola. (Humas Dispendik Surabaya)