Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI). Lomojari merupakan lomojari bidang akademik, yang tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kemampuan akademik peserta didik. Kegiatan ini sangat menarik baik bagi peserta didik, guru maupun masyarakat. Untuk dapat mengikuti lomba ini mau tidak mau peserta didik mesti belajar giat, paling tidak untuk dapat mewakili TKB-nya agar terpilih sebagai anggota regu yang mewakili sekolah.
Melalui lomojari bidang menepis anggapan sebagian masyarakat, bahwa belajar melalui SMP Terbuka tak akan membuat peserta didik menjadi pandai. Kenyataannya tidak demikian, karena belajar mandiri ternyata mampu menampilkan peserta didik yang berprestasi akademik seperti yang diharapkan masyarakat. Bahkan dalam final LOMOJARI Bidang Akademik tingkat nasional terbukti, bahwa peserta didik SMP Terbuka mampu menjawab sebagian besar soal-soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang cukup tinggi.
Tadi pagi, Rabu (27/04) bertempat di gedung aula Ki Hajar Dewantara, sebanyak 36 peserta dari 12 SMP Terbuka ikuti lomba Lomojari tingkat kota. Mereka terbagi dalam empat regu yang berbeda.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Surabaya Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd mengemukakan, lomojari merupakan sebuah lomba untuk memotivasi para siswa agar mampu meningkatkan kemampuan dan kompetensi di sekolah terbuka.
Eko menambahkan, bahwa di sekolah terbuka para siswa tidak hanya mengenyam pendidikan formal saja, namun mereka juga diberikan sebuah keterampilan, seperti menjahit, tata boga, atau bahkan kemampuan IT (komputer) tujuannya selain memberikan bekal dalam meraih masa depan yang lebih baik, serta para siswa di SMP terbuka tidak kalah bersaing dengan siswa-siswa lainnya.
“Kami meyakini dengan semangat belajar yang cukup tinggi, mereka nantinya menjadi orang yang sukses”.
Mantan Kepala SDN Wonokusumo tersebut berujar bahwa peserta yang meraih juara pertama lomojari tingkat kota akan mewakili Surabaya dalam lomojari tingkat provinsi.
Sementara itu, peraih peringkat pertama lomojari berasal tim SMPN Terbuka 25. Mereka terdiri dari tiga orang yakni Putri Arma Heny, Rafidah Ansya Ramadhani dan Teddy Firmansyah. Dalam kesempatan ini Putri menceritakan sebelum mengikuti lomojari timnya mendapatkan bimbingan belajar (bimbel) selama satu bulan penuh oleh guru pendamping.
“Setidaknya seminggu ada tiga kali pertemuan”, tutur Putri.
Di tempat yang sama Rafidah juga menceritakan betapa susahnya mengerjaan soal-soal seperti matematika dan bahasa inggris yang hanya diberi waktu 5 menit saja untuk menjawab oleh juri. Jadi 5 menit tersebut digunakan untuk menjawab 11 soal.
Berbeda dengan Putri Rafidah, Teddy mengaku bangga dapat mengikuti lomojari mewakili sekolahnya. Ia berjanji akan belajar lebih giat lagi ketika melaju ke tingkat propinsi nantinya.
“Kesempatan ini akan kami gunakan sebaik mungkin”, pungkas Teddy.
Sementara itu, Juara II diraih oleh SMPN Terbuka 21 dan juara III diraih oleh SMPN Terbuka 15 (Humas Dispendik Surabaya)