Upacara peringatan Hari Ulang tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 masih kurang 5 bulan lagi, namun berbagai persiapan telah dilakukan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya salah satunya menyiapkan para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dengan menggelar seleksi.
Mereka yang mengikuti seleksi berasal dari para pelajar SMA, SMK, serta MA baik negeri maupun swasta di wilayah Surabaya. Sebelum mengikuti seleksi tingkat kota terlebih dahulu para pelajar tersebut mengikuti seleksi awal di sekolah masing-masing baru kemudian mengikuti seleksi tingkat kota. Tidak kurang dari 600 pelajar hari ini, Jumat (18/03) mengikuti seleksi Paskibraka tingkat kota yang digelar di lapangan SMKN 5 Surabaya. Seleksi Paskibraka dibuka secara resmi oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM.
Dalam sambutannya Ikhsan berpesan agar menggunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin, agar nantinya ada perwakilan Surabaya yang menjadi Paskibraka di Istana negara seperti di tahun-tahun sebelumnya.
“ Kesemapatan ini hanya satu kali saja dalam hidupkan, ambil dan tunjukkan yang terbaik”.
Pada kesempatan ini, Ikhsan juga menyampaikan bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang paskibraka, dari 116.822 pelajar SMA, SMK, serta MA yang masuk seleksi hanya 600 orang saja. Itu berarti kalian merupakan siswa terpilih yang siap mengharumkan nama kota Surabaya tidak hanya di tingkat kota atupun tingkat provinsi tapi juga nasional.
Kasi Kesenian dan Olahraga Damaris Padmiasih mengungkapkan, secara mekanisme 600 pelajar ini nantinya akan disaring menjadi 250 orang yang terdiri dari 125 tim putra dan 125 putri, kemudian diseleksi lagi menjadi 112 orang untuk menjadi tim pengibar bendera pada saat upacara proklamasi HUT RI ke-71 di Halaman Taman Surya nanti.
Damaris menambahkan dalam melakukan proses seleksi pihaknya dibantu oleh para Purna Paskibraka Indonesia (PPI) serta jajaran samping seperti dari pihak Dinas Kesehatan, Koramil, serta Kepolisian.
“Para calon Paskibraka akan mengikuti seleksi secara beberapa tahap, mulai dari tes kesehatan sampai pada pelatihan baris-berbarisnya (PBB).”.
Terkait proses seleksi, Ani anggota PPI angkat 97 berujar tes kesehatan meliputi tes buta warna, pengecekan fisik tangan dan kaki X atau O, tes penglihatan, sampai pada tremor. Sedangkan untuk siswa yang memiliki penglihatan minus hanya dibatasi sampai minus 2.
Sementara itu, Muhammad Rizaq Salsabila salah seorang peserta menuturkan bahwa motivasi untuk mengikuti seleksi ini ialah ingin menjadi orang sukses. Lebih lanjut siswa kelas 10 SMK Farmasi Surabaya menginginkan meraih prestasi setinggi-tinggi di berbagai bidang.
“ Tujan saya mengikuti seleksi ini ialah menjadi orang sukses”. (Humas Dispendik Surabaya)