Event kolaborasi terbesar di Surabaya tahun 2018 yang bernama Startup Nations Summit (SNS) ditutup secara meriah di acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan, Minggu (18/11/2018) malam. Pada acara itu, warga Kota Surabaya tumplek-blek di sepanjang jalan bersejarah itu.
Event kolaborasi terbesar itu sudah dimulai pada 14-18 November 2018. Dalam event ini, ada empat acara sekaligus, yaitu Innocreativation pada 14-15 November 2018, Bekraf Festival 2018 pada 14-17 November 2018, Startup Nations Summit (SNS) Surabaya pada 16-17 November 2018, dan ditutup dengan Mlaku-mlaku Nang Tunjungan yang memamerkan berbagai hasil produk UMKM binaan Pemkot Surabaya.
Dalam acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan itu, digelar pula acara awarding program Green and Clean. Kampung-kampung yang dinilai berhasil menjaga lingkungannya, diberi penghargaan kala itu. Suasana semakin menarik ketika sejumlah kampung menampilkan kreasinya masing-masing di depan panggung kehormatan.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara itu, termasuk Jawa Pos. Sebab, dengan program ini, Wali Kota Risma bisa mengangkat nama Kota Surabaya di mata dunia, hingga akhirnya Kota Surabaya sudah masuk di peta dunia dan sudah dikenal dunia. “Berkat partisipasi warga Surabaya semuanya, maka Surabaya bisa cepat pembangunannya, tanpa peranan bapak ibu sekalian, tidak mungkin Surabaya seperti saat ini,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.
Wali Kota Risma mengaku banyak tamu-tamu yang datang ke Surabaya, termasuk Wakil Wali Kota Liverpool bertanya kepada Wali Kota Risma tentang cara melayani warga Surabaya semua, padahal kondisi keuangannya sedikit. Ia pun menjelaskan bahwa rahasianya adalah mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Surabaya.
“Banyak yang Tanya kepada saya, baik di dalam maupun di luar negeri, dapat uang dari mana kamu melayani warga semuanya?. Jadi, yang paling penting itu adalah mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Surabaya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga mengajak warga Surabaya untuk mencegah penyakit demam berdarah (DB), apalagi saat ini musim penghujan. Ia memastikan bahwa penyakit DB itu bisa dicegah dengan cara menjaga lingkungan supaya selalu bersih. Dengan cara itu, ia pun yakin tidak akan ada penyakit DB.
“Pernah ada yang bilang kepada saya bahwa saat ini musimnya DB. Lha, musim itu mangga, duren, itu. Kalau DB bukan musim-musiman karena itu bisa dicegah. Selain DB, diare juga bisa dicegah. Kalau lingkungannya bersih pasti akan terhindar dari penyakit,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia pun berkali-kali mengajak warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga lingkungannya supaya selalu bersih. Ia mencontohkan kebiasaannya yang selalu membawa botol setiap kali pergi kemana pun. Hal itu dilakukan hanya untuk mengkampanyekan mengurangi sampah plastik. “Jadi, kemana pun saya pergi sekarang pasti bawa botol sendiri. Saya sudah tidak pakai plastik sekarang, karena sampah plastic itu sulit dihancurkan, butuh waktu lama,” ujarnya.
Pada kesempatan itu pula, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya mengajak warga Surabaya untuk terus murah senyum. Sebab, para tamu-tamu luar negeri yang datang ke Surabaya sudah mengakui bahwa warga Surabaya murah senyum. “Bahkan, ada yang bilang ke saya, apa warga Surabaya ini tidak punya hutang ya Bu Risma kok banyak senyum? Jadi ayo mulai sekarang jangan pelit senyum,” pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)