“Cangkul-cangkul…. Cangkul yang dalam…. menanam jagung di kebun kita” itu sebagian syair lagu yang pernah dikenal mungkin pada saat pendidikan TK dahulu. Terinspirasi dari lagu tersebut 64 Kader Kesehatan Remaja (KKR) dari SMP Negeri 43 Surabaya melakukan kegiatan pembibitan tanaman jagung dan kacang tanah, Kamis (06/04).
Kepala SMPN 43 Kelik SDJ, M. Si mengutarakan, keterbatasan lahan sekolah yang terletak di tengah kota Surabaya tersebut bukan menjadi kendala untuk bercocok tanam. Menurutnya, kegiatan bercocok tanam dapat melatih siswa pembentukan membentuk karakter, oleh karenanya dengan program kegiatan ini diharapkan akan tumbuh karakter yang kuat, mandiri, tangguh dan sehat serta penuh tanggung jawab pada genarasi yang akan datang. Hal ini dikarenakan mereka masing-masing pokja diberi tanggungjawab sampai dengan pementikan hasil atau panen.
Diawali dengan pencampuran media tanam yakni tanah taman yang sudah disediakan dengan pupuk organic yang diambilkan dari pupuk kandang dan sebagian dari hasil komposter yang telah dilakukan oleh pokja lingkungan. Setelah itu media dimasukkan kedalam polibag dan biji jagung serta kacang tanah yang telah melalui proses pemilihan ditanam kedalam media tanam tersebut.
Pembina kegiatan, Sri menjelaskan kegiatan yang diawali dengan pemilihan biji jagung dan kacang tanah yang baik sampai proses pembibitan dan penanaman membutuhkan waktu antara 2-3 minggu. Ketika tanaman sudah mulai tumbuh akan dipindahkan kedalam pot-pot tanaman yang terbuat dari tong bekas cat.
Sementara itu, Najma salah seorang siswa yang juga kader KKR SMPN 43 mengutarakan, meskipun dirinya adalah anggota pokja UKS akan tetapi dirinya sangat senang melakukan kegiatan ini. Siswa kelas 7-G tersebut berharap mudah-mudahan nanti saya juga bisa memanen hasilnya dengan baik serta bisa menjadi contoh untuk teman-teman yang lain yang bukan KKR, demikian katanya sambil tersenyum.
Sedangkan Anisah selaku penanggung jawab kegiatan KKR berkolaborasi kegiatan Adiwiyata mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan agar KKR bisa menjadi agen kesehatan dimasyarakat yang tangguh dan mandiri untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan komiditi urban farming yang sehat, mengingat para siswa KKR ini hidup di kota Surabaya dimana lingkungan masyarakatnya kebanyakan mempunyai keterbatasan lahan. (Humas Dispendik Surabaya)