Dengan penuh semangat Uni Kuntarti mengambil Surat Perintah (SP) tugas yang diberikan Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk mengajar di salah satu SMPN Surabaya. Mulai Senin mendatang (30/04/2018) sebanyak 88 guru kontrak baru telah siap ditempatkan di SD dan SMP negeri.
“Mereka telah melewati serangkaian proses seleksi, mulai dari seleksi berkas administrasi, teknis mengajar hingga psikotest”, ujar Aston Tambunan Sekretaris Dispendik ketika memberikan pembekelan dan pengarahan kepada guru kontrak baru, sore tadi Sabtu (28/04/2018) di ruang aula Ki Hajar Dewantara.
Aston mengungkapkan ini merupakan gelombang pertama penempatan guru kontrak baru di sekolah-sekolah. Hal juga sekaligus upaya optimalisasi tenaga pendidik agar tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar siswa.
“Kami berharap dengan adanya guru kontrak baru yang rata-rata masih muda dapat mendorong peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya terutama dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Ia berpesan sebagai guru baru harus mematahui aturan yang berlaku serta saling menghargai dan menghormati dengan teman seprofesi ataupun yang lebih tua. Tidak hanya memiliki kemampuan mengajar namun guru baru tersebut harus netral dan memiliki komitmen tinggi dalam mengajar.
“SPK hanya berlaku 1 tahun serta bisa diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi kinerja”, terang Aston.
Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Mamik Suparmi menyampaikan setiap enam bulan sekali kinerja dari guru kontrak baru akan dievaluasi melalui sistem. Guru Surabaya juga harus mampu menguasai teknologi (IT) saat ini. Ada empat hal utama yang menjadi acuan penilaian, pertama kehadiran, pemenuhan jam mengajar, perangkat mengajar serta komitmen bekerja.
Mamik menambahkan untuk mengajar guru harus memiliki perangkat mengajar yang telah disesuaikan dengan struktur Kurikulum 2013 karena sekolah-sekolah di Surabaya telah menggunakan kurikulum baru tersebut.
“Perangkat disesuaikan dengan mata pelajarannya masing-masing serta ke depan mereka juga dituntut untuk mampu membuat soal-soal latihan siswa High Order Thinking Skills (HOTS)”, jelas Mamik. (Humas Dispendik Surabaya)