Kotak-kotak hitam bergambar wajah seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan hingga personil Cherry Belle tertata rapi di halaman SMK Ipiems Surabaya, Sabtu (11/5/2012).
Namun gambar-gambar wajah itu tidak terlihat seperti bentuk aslinya, tapi sudah diolah dalam program corel draw, adobe photoshop dan adobe illustrator. Itulah yang dinamakan WPAP atau Wedha Pop Art Potret. WPAP ini tak sekadar dipajang, tapi tercatat dalam museum rekor indonesia (MURI).
Dengan nomor rekor 5.954, siswa-siswi kelas 1-3 SMK IPIEMS Surabaya ini menyelesaikan 720 desain WPAP dalam waktu 3 bulan. Ada 720 wajah yang dibuat 39 siswa-siswa SMK Ipiems. Terdiri dari walikota, pendidik, politisi, pemerintahan, pengusaha, politisi, pemuda prestasi, ulama, agamawan hingga orangtua siswa masing-masing.
Dalam sambutannya, Kadispendik Dr. Ikhsan, S.Psi, MM mengungkapkan, sekolah tidak hanya sebagai mengasah potensi akademik saja, tetapi sekolah harus mampu mengembangkan non akademiknya.”Sekolah hendaknya bisa sebagai laboratorium hidupnya siswa, sebagai tempat pengembangan bakat dan minat mereka”.
Sementara itu, Kepala SMK Ipiems Akhmad Fauzi mengatakan angka 720 ini disesuaikan dengan hari jadi Kota Surabaya tahun ini. “Rekor ini kami berikan sebagai kado untuk kota Surabaya. Karena kota ini sidah membantu operasional sekolah,”kata Fauzi saat ditemui usai acara. Sementara untuk wajah-wajah yang dipilih, menurut Fauzi diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing siswa.
“Orang yang dipilih ini harus orang yang sangat mempengaruhi dirinya. Bisa orangtua, guru atau tokoh yang menjadi idolanya,”katanya.
Dimasukkannya karya ini ke Muri dengan harapan bisa memotivasi siswa untuk lebih giat belajar karena keahlian ini hanya bisa didapat ketika dia mau intensif belajar software yang dibutuhkan. (Humas Dispendik Surabaya)