Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan memberikan pelatikan basic life support (BSF) atau bantuan hidup dasar kepada 500 siswa di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Surabaya, Jumat (3/3/2023). Pelatihan berkolaborasi dengan Departemen Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) dan Yayasan Swayanaka Indonesia. Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ikhsan.
Ikhsan mengatakan, Pemkot Surabaya memiliki berbagi program untuk anak-anak usia sekolah agar bisa belajar tentang ilmu pengetahuan sekaligus meningkatkan keterampilan. Program ini bisa dilaksanakan di dalam atau di luar sekolah. Salah satunya adalah pelatihan basic life support ini. “Hari ini kita belajar bersama-sama tentang menangani kegiatan darurat secara awal, baik itu kejadian di sekolah, di rumah, atau lingkungan sekitar,” katanya saat membuka acara.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Yusuf Masruh menambahkan, pelatihan diikuti oleh sekitar 500 siswa yang terdiri atas 250 siswa jenjang SD dan 250 siswa jenjang SMP, baik negeri maupun swasta. Siswa SD untuk kelas 3, 4, 5, sedangkan jenjang SMP untuk kelas 7 dan 8. Rata-rata adalah siswa yang tergabung dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
“Ini sebagai usaha untuk memahamkan anak-anak dalam memberikan pertolongan pertama bila ada kejadian darurat. Siswa yang tergabung dalam UKS ini sangat membutuhkan keterampilan ini bila nanti ada kejadian di lingkungan sekolah, di rumah, atau lingkungan tempat tinggal,” ujarnya.
Yusuf melanjutkan, siswa ini akan diberikan tahapan-tahapan yang perlu diketahui dalam memberikan pertolongan pertama terhadap kejadian kedaruratan. Apalagi, peserta ini masih bestatus pelajar. Jangan sampai justru membahayakan para pelajar yang berniat menolong. “Misalkan mau menolong tapi takut, siswa ini bisa minta tolong agar dapat dibantu oleh orang yang lebih dewasa,” jelasnya.
Yusuf mengungkapkan, keterampilan untuk memberikan bantuan hidup dasar nantinya bisa dibagikan oleh siswa yang sudah mengikuti pelatihan kepada siswa yang lain. Harapannya, keterampilan ini dikuasai oleh banyak siswa dan bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. “Selain diberikan teori, anak-anak juga langsung praktik, sehingga keterampilannya dapat dikuasai sutuhnya,” katanya.
Staf Khusus Dekanat FK Unair Dr. dr. Eighty Mardyan Kurniawati, Sp.OG, Subsp.Urogin-RE, menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi civitas akademika FK Unair untuk menyelenggarakan bukan hanya pendidikan, penelitian, tetapi juga pengabdian masyarakat. “Mudah-mudahan dengan terselenggaranya kegiatan ini, adik-adik semua mendapatkan manfaat yang positif,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)