Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya telah lama mengembangkan dan memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran. Hal itu didukung dengan berbagai aplikasi yang bisa diakses melalui smartphone, komputer, maupun laptop dan tablet.
Meskipun demikian, upaya-upaya mengembangkan diri terus dilakukan. Salah satunya dengan pelatihan pemanfaatan Rumah Belajar yang dikembangkan dan dikelola oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Ikhsan menjelaskan, berbagai aplikasi untuk peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik di Kota Surabaya telah diciptakan. Mulai dari Surabaya Belajar, tryout online, dan lain sebagainya.
“Untuk menunjang dan memberikan referensi pembelajaran yang lain, maka ada Rumah Belajar yang dikelola Kemendikbud dan bisa dimanfaatkan oleh guru-guru di Surabaya,” terangnya.
Sebanyak 301 guru SD negeri mengikuti pelatihan yang dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan di Aula SMPN 13 Surabaya, Jumat (08/02/2019). Pelatihan didampingi Duta Rumah Belajar Jatim Rr. Martiningsih dari SMP Muhammadiyah 1 Surabaya dan finalis Duta Rumah Belajar Jatim dari SDN Banyu Urip VI Angga Dedy Candra Setyawan.
Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan Dispendik Surabaya Mamik Suparmi mengatakan, guru yang mengikuti pelatihan berusia maksimal 56 tahun, memiliki semangat belajar tinggi, mengerti TIK, dan mau mengimbaskan ilmunya kepada yang lain. “Pelatihan pemanfaatan Rumah Belajar ini baru pertama kali,” katanya.
Selama pelatihan ini, lanjut Mamik, para guru diharapkan mampu membuat dan menghasilkan media pembelajaran, membuat modul-modul dan buku bahan ajar yang bisa di-upload di Rumah Belajar. “Selamat berkarya untuk menghasilkan karya terbaik,” ujarnya.
Rr. Martiningsih menyatakan, pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi semua. Sebelum membuat karya yang bisa di-upload di Rumah Belajar, para peserta diminta membuat akun terlebih dahulu. Akun ini berisikan beberapa data pribadi guru.
“Target saya nanti para guru bisa membuat video bahan ajar yang bisa di-upload dan menulis materi-materi yang bisa digunakan oleh seluruh Indonesia,” ujarnya. Agar lebih mudah, di laman Rumah Belajar telah ada beberapa contoh karya yang bisa ditiru dan dikembangkan. (Humas Dispendik Surabaya)