SMPN 12, SMPN 23, dan SMPN 41 telah berhasil memboyong Piagam Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2017 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Gebung Manggala Wanabakti, Kamis (21/12), dalam acara Gebyar Generasi Muda Indonesia Bela Lingkungan (Gemilang).
Pada kesempatan yang sama, KLHK memberikan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, kepada 423 sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, baik di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional. Selain itu, diberikan juga penghargaan kepada 27 Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Propinsi, dan 164 Kepala DLH Kabupaten/Kota.
Kegiatan Gebyar Gemilang dilaksanakan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Konservasi Kehidupan Liar Dunia (World Wildlife Conservation Day), pada tanggal 4 Desember, dan Hari Gunung Internasional (World Mountain Day) yang jatuh pada tanggal 11 Desember.
Mewakili Menteri KLHK, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK, Helmi Bassalamah menjelaskan bahwa jumlah generasi muda terus meningkat dari 61,83 juta orang pada tahun 2014 dan diprediksikan meningkat menjadi 69,4 juta orang, pada tahun 2025.
“Generasi tersebut akan menjadi angkatan produktif dan pemegang keputusan di berbagai bidang dalam berbagai tingkatan, sehingga kita sadari bersama betapa strategisnya membangun generasi muda agar menjadi generasi yang tangguh, berkarakter, dan siap membela lingkungan Indonesia.”, jelas Helmi.
Helmi juga menuturkan bahwa berbagai program untuk meningkatkan kapasitas lingkungan generasi muda telah dilaksanakan oleh KLHK sejak dahulu, seperti Pelatihan Perilaku Ramah Lingkungan bagi Peserta Didik dan Pendidik TK, SD, SMP dan SMA, Pelatihan Kader LHK, Pelatihan Saka Kalpataru, dan Saka Wanabakti, serta Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.
Turut hadir dalam kegiatan bertema “Peran Generasi Muda dalam Membangun Kehidupan Berwawasan Lingkungan” tersebut di antaranya, Ir. Sarwono Kusumaatmadja, Dr. Imam B. Prasodjo, Prof. Arif Rahman, Ketua Harian UNESCO Indonesia, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Kemenag RI, Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti, perwakilan Direktorat Jenderal Bangda Kemendagri, dan perwakilan Sekretariat Jenderal Kemendikbud.
Satu antara penting juga , KLHK, Kemendikbud, Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenrisdikti), melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup pada Satuan Pendidikan.
“Dengan keberhasilan 3 SMPN Surabaya ini kiranya dapat menginspirasi sekolah-sekolah di Surabaya, baik dari tingkat TK, SD, SMP Negeri/Swasta untuk bergairah membela lingkungan.”, tutur Libiah Mufidah, Kepala SMPN 12, di sela-sela penerimaan penghargaan.
Penghargaan Sekolah Adiwiyata sebagai wujud apresiasi atas usaha yang telah dilakukan sekolah dalam upaya melaksanakan perlindungan dan pengeloaan lingkungan dalam proses pembelajaran. Sebagai tanda bahwa suatu sekolah telah melaksanakan 4 (empat) komponen sekolah adiwiyata, yaitu : Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan berbasis Partisipatif, dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan. (Humas Dispendik Surabaya)