Kepedulian pelajar dalam memberikan pemahaman Disleksia kepada masyarakat dituangkan melalui film pendek patut untuk kita apresiasi bersama. Disleksia merupakan salah satu bentuk gangguan belajar yang paling sering ditemui diantara gangguan belajar lainnya.
Bersma Dyslexia Parents Support Group (DPSG) dan Inafis, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menggelar lomba dan workshop film pendek yang dimulai hari ini, Rabu (28/09) di aula Bung Tomo.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Ikhsan mengungkapkan animo para pelajar SMA dan SMK mengikuti workshop film pendek di luar dugaan, dari 50 peserta yang kami targetkan melonjak menjadi 255 peserta.
“Ini merupakan wadah dalam mengembangkan bakat dan potensi siswa di bidang perfilman, jadi manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin”.
Ikhsan menambahkan selain sebagai wadah lomba dan workshop film pendek, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membantu sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, film-film pendek terbaik karya pelajar Surabaya akan dijadikan bahan sosialisasi di berbagai media televisi.
Ketua DWP Kota Surabaya Iis Hendro Gunawan menyampaikan melalui karya film yang mereka buat diharapkan menjadi sebuah kepeloporan bagi para pelajar lainnya tidak hanya di Surabaya namun juga di Indonesia.
“Mereka sebagai pemuda penopang pundak wajah Indonesia ini ke depan, jadi harus lebih kreatif”.
Iis menambahkan, sebelum dilakukan lomba para siswa dikenalkan terlebih dahulu apa itu disleksia? Dengan tujuan mereka paham konsep tentang film pendek yang mereka buat nanti.
Sementara itu, Fauzan Abdillah dari Inafis menjelaskan durasi film pendek Disleksia yang para siswa buat hanya berkisar 7 menit namun dengan waktu sependek itu mereka harus bisa menampilkan semua konten yang terkandung didalamnya.
“Idealnya dalam waktu 5 detik pertama film hrus mampu menarik simpati orang”.
Alif siswa asal SMK Dharma Bahari berujar sebelum membuat film pendek disleksia ia bersama timnya terlebih dahulu mematangkan konsep sembari mencari talent untuk dijadikan model film.
“Kebetulan ada tetangga dari anggota tim kami yang mau dijadikan talent”, pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)