Pagelaran Startup Nations Summit (SNS) 2018 yang digelar pada tanggal 16 – 17 November 2018 nanti, bakal diramaikan oleh 170 delegasi dari berbagai Negara. Event skala internasional bertajuk kolaborasi industri kreatif digital itu, merupakan gelaran ke tujuh kali. Setelah sebelumnya, tahun 2017 digelar di Kota Tallinn Ibu Kota Estonia. Dan tahun ini, Kota Surabaya dipercaya menjadi tuan rumah event yang mempertemukan para enterpreneur dan startup muda di dunia.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan acara Startup Nations Summit yang akan dihadiri 170 delegasi tersebut, bakal berkolaborasi dengan empat event lain. Yakni, Inno Creativitation pada 14 – 15 November, Bekraf Festival 2018 pada 14 – 17 November, Kamadjaja Logistics Hackathon Day pada 10 – 11 November dan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan pada 18 November.
“Kami ingin Surabaya ini memulai bahwa kita memasuki era baru, dimana untuk enterpreneurship dan startup itu kita bangunkan semua,” kata Wali Kota Risma saat menggelar jumpa pers di lobby Balai Kota lantai dua, Kamis, (23/08/18).
Bahkan pada event itu, pihaknya sengaja menggandeng para rektor, guru, serta ahli akademisi, untuk bersama-sama mengunggah semangat para enterpreneur muda Surabaya. Menurutnya, menjadi enterpreneur adalah sebuah pilihan tepat. Sebab, tantangan anak muda tahun 2040 adalah bagaimana bisa menciptakan sebuah lapangan pekerjaan, bukan mencari kerja.
“Makanya kita ngundang perguruan tinggi (Rektor) dan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) itu adalah untuk semangat bahwa kita memulai dunia baru di seluruh insan, terutama untuk anak-anak muda dan anak-anak Sekolah,” jelasnya.
Disampaikan Wali Kota Risma, acara yang bakal digelar di Grand City Mall itu, menjadi era baru bagi Surabaya untuk bagaimana memulai sebuah bisnis dunia startup. Agenda digital kreatif tersebut, untuk mewujudkan Kota Surabaya sebagai kota kreatif pertama di Indonesia, memajukan dunia startup Surabaya dan membawa kota ini semakin berjajar dengan kota-kota besar dibidang Startup di dunia.
“Jadi itu kenapa saya minta barengan acaranya, bahwa ini merupakan era yang berbeda. Dimana melakukan bisnis dilakukan berbeda dengan yang lalu,” kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Presiden Global Entrepreneurship Network (GEN) Jonathan Ortmans menyampaikan dalam forum tersebut, nantinya tidak hanya dibahas sebuah selebrasi atau membicarakan kisah sukses enterpreneurhip. Namun, bagaimana mendiskusikan hambatan-hambatan yang telah dialami oleh masing-masing Startup. Bahkan nanti, ada sesi khusus yang membahas sebuah ekosistem yang real terjadi di Surabaya. Bagaimana mereka berproses dengan sangat panjang, hingga proses itu melahirkan sebuah ekosistem yang sustainable di Surabaya.
“Jadi kita (nanti) ada share knowledge (berbagi pengetahuan) tentang kelebihan dan juga kekurangan dari setiap proses (startup) yang terjadi. Dan itu bisa dilihat dalam Hackathon atau juga program Pithcing (presentasi singkat) nantinya dalam SNS 2018,” ujarnya.
Jonathan mengungkapkan, ketika di SNS nanti, pihaknya akan membawa inovasi-inovasi terbaik, dan kebijakan-kebijakan publik yang bakal dipaparkan di Surabaya. Bahkan, kata Jonathan, berbagai kumpulan laporan yang dibuat oleh World Bank, bakal dihadirkan untuk bisa dijadikan ramuan kolaborasi bersama dalam event nanti. “Sehingga itu bisa menjadi sebuah contoh (literatur) untuk bisa berkolaborasi bersama,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia Ricky Joseph Pesik menambahkan dalam event Bekraf Festival 2018 nanti, akan disinergikan bersama event Startup Nations Summit (SNS). Pada kesempatan itu, pihaknya bakal menghadirkan para pelaku ekonomi kreatif di Indoensia, yang produk karyanya sudah dianggap bisa bersaing dalam dunia industri kreatif yang lebih luas.
“Di Bekraf Festival nanti, kami akan menghadirkan para enterpreneur-enterpreneur muda, startup-startup muda, maupun profesional muda di bidang industri kreatif,” pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)