Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masih menjadi fokus utama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di usia Kota Surabaya yang sudah memasuki 723 tahun. Wali Kota berharap, warga Surabaya mau dan mampu untuk meningkatkan kualitas hidupnya di bidang apa saja. Harapan tersebut disampaikan Wali Kota Tri Rismaharini seusai upacara Hari Jadi Kota Surabaya ke-723 tahun di Taman Surya, Selasa (31/5) pagi.
“Fokus nya masih di SDM. Harapan saya, tahun ini kita bisa mulai dan harus bisa tingkatkan kapasitas kita. Kita mau dan mampu mengubah kehidupan kita di bidang apa saja. Saya tidak mau, kita menyerah, pasrah dan bilang ini sudah takdir Tuhan. Masyarakat bisa berupaya meningkatkan pendapatannya. Para siswa yang selama ini prestasinya biasa saja, harus berusaha untuk jadi juara kelas,” ujar wali kota.
Dikatakan wali kota, pembenahan SDM berbeda dengan misalnya pembenahan infrastruktur. Bila pembenahan infrastruktur, tiap tahun tetap menjadi concern dan bila ditender maka selesai. Namun, untuk pembenahan SDM, butuh momentum kebersamaan. “Infrastruktur itu tiap tahun ada. Tapi untuk pembenahan SDM, itu harus ada kebulatan tekad. Nggak bisa saya sendiri. Ini harus melibatkan semua” sambung wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini.
Fokus pembenahan pada SDm itu juga beberapa kali disebut wali kota dalam sambutannya pada upacara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-723. Disampaikan wali kota, SDM Surabaya haruslah lebih siap. Utamanya dalam menghadapi tantangan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Disampaikan wali kota, MEA merupakan ‘pertarungan’ sesungguhnya di bidang ekonomi dan jika kalah, maka warga Surabaya hanya akan mengalami “penjajahan” kembali. Hanya akan menjadi penonton atau bahkan pelayan di kota nya sendiri. Karenanya, kualitas pendidikan yang diiringi dengan kerja keras dan disiplin, diharapkan dapat menjadi jembatan emas peningkatan daya saing SDM dalam MEA.
“Kota Pahlawan mengembang misi bersejarah menjadi pemenang dalam MEA. Apakah makna kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa para pahlawan jika kita bukanlah tuan dan nyonya di kota sendiri?” tegas wali kota.
Disampaikan wali kota, dalam beberapa tahun terakhir, kualitas SDM di Surabaya terus meningkat. Peningkatan kualitas SDM itu dapat tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Mulai tahun 2010, Surabaya menjadi salah satu kota dengan shortfall (kecepatan perkembangan) IPM yang tertinggi di Indonesia. Bahkan, indeks pertumbuhan harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah, daya beli makin menyebar di mana jumlah kecamatan dengan IPM di atas 78,43 semakin banyak.
Jumlah anak-anak berprestasi di Surabaya juga meningkat pesat. Jika pada 2012, sejumlah 1943 anak, maka di 2015 terdapat 5334 anak. Dan di tahun 2016, hingga bulan Mei ini, sudah ada 3494 siswa yang telah meraih prestasi di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.
Pemkot Surabaya juga menyiapkan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar bisa cepat bekerja melalui pendidikan vokasi/diploma keperawatan, perhotelan, pelayaran, perkapalan, pramugari dan pilot. Pemkot juga akan memulai memberikan beasiswa menjadi dokter. Diharapkan, dari setiap kelurahan Surabaya, akan muncul dokter-dokter baru yang akan melayani masyarakat Indonesia.
“Tahun ini juga sudah dimulai ikatan dinas teknisi pesawat terbang bekerja sama dengan Garuda Indonesia. Serta beasiswa dan sertifikasi internasional las dan teknisi minyak dan gas bekerja sama dengan kementrian ESDM,” jelas wali kota.
Upacara Semarak dengan Nuansa Suroboyo-an
Sesi upacara HJKS ke-723 berlangsung semarak dengan nuansa khas Suroboyo-an. Mulai dari baju khas Suroboyo, yang dikenakan oleh jajaran SKPD Pemkot Surabaya mulai dari lurah. Mereka mengenakan kostum cak dan ning Suroboyo. Tak terkecuali wali kota Risma yang memakai kebaya putih dibalut kerudung putih dan bawahan merah muda. Dan, tiap pergantian sesi acara upacara, diiringi dengan gamelan khas ludruk Suroboyo.
Upacara dibuka dengan pembacaan sejarah singkat Kota Surabaya. Diakhir acara, ada pemotongan tumpeng berdiameter dua meter oleh wali kota. Potongan tumpeng itu diberikan kepada Ketua Legiun Veteran Surabaya Hartoyik atas jasa yang diberikan oleh para pahlawan. Berikutnya, wali kota memberikan penghargaan kepada masyarakat yang dianggap mendukung perkembangan Kota Surabaya. Juga media massa yang dipandang berkontribusi terhadap upaya memajukan Surabaya.
Semarak upacara HJKS diawali dengan penampilan paduan suara oleh 1.200 siswa yang membawakan lagu daerah dan diakhiri dengan penampilan tari remo sebanyak 723 siswa-siswi tingkat PAUD (pendidikan anak usia dini), TK (taman kanak-kanak), dan SD (sekolah dasar). Lantas, di akhir acara, wali kota melangkah menuju Taman Surya untuk ikut menikmati pesta rakyat. Berbagai makanan khas Surabaya tersaji dalam pesta rakyat itu. Ada Soto Ayam, Gado-gado dan beberapa makanan khas lainnya. Wali kota lalu menyajikan Soto Ayam kepada beberapa warga, termasuk wartawan. (Humas Dispendik Surabaya)