Peningkatan mutu serta kualitas pelajar Surabaya terutama dalam bidang akademik terus ditingkatkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) salah satunya yakni dengan Lomba Peneliti Belia (LPB). LPB digelar untuk memunculkan bibit-bibit ilmuwan muda Surabaya. Sebelum LPB digelar, Dispendik kota Surabaya melakukan pendampingan bagi calon peserta LPB.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Surabaya Ikhsan mengutarakan para kepala sekolah tergabung dalam tim khusus dengan nama Musyawarah Guru Pembimbing Penelitian (MGPP). Ia menghimbau tim MGPP untuk melakukan pendampingan secara aktif dan memotivasi kepada para siswa yang melakukan penelitian.
Tidak hanya itu, Kadispendik Ikhsan juga menyampaikan bagi para siswa kelas tiga yang berhasil memenangkan kompetisi nasional maupun internasional akan dapat dipakai untuk pendaftaran jalur prestasi masuk perguruan tinggi. Ia mengajak para peserta untuk mengikuti acara hingga selesai.
“Tahun ini para peserta ada juga yang berasal dari kelas 7, sehingga ini merupakan momentum yang tepat untuk mencari para ilmuwan muda Surabaya”., ujar Ikhsan dihadapan 1.000 siswa SMP yang mengikuti pendampingan LPB di Gedung Wanita, pagi tadi Jumat (28/07).
Sementara itu, Direktur Center for Young Scientists Monika Suharti melihat begitu banyak siswa Surabaya mengekspos diri melalui penelitian. LPB diperuntukkan bagi peserta yang telah melakukan penelitian maupun belum melakukan penelitian. Bagi peserta yang lolos tingkat nasional, maka akan menuju tahap berikutnya yakni tingkat internasional.
“Pelaksanaan LPB Surabaya akan berlangsung pada 22-23 Agustus mendatang, sedangkan untuk tingkat nasional pada 17-18 November 2017”, terang Monika.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan motivasi oleh beberapa siswa peraih Peneliti Belia terbaik tahun 2016-2017. Yakni Nicholas Patrick, Muhammad Rizki Airlangga, Stefanus Gusega dan Fakhri Jauhar. Sementara itu, Galuh Irianto Wibisono memberikan paparan terkait pengarahan teknis persiapan lomba. (Humas Dispendik Surabaya)