Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar semarak Hari Disabilitas Internasional di Gedung Balai Pemuda Surabaya, Minggu (1/12/2019). Dalam acara itu, digelar berbagai lomba, diantaranya Lomba Karnaval, lomba mewarnai, menggambar, yel-yel dan fashion show. Anak-anak istimewa itu pun nampak ceria mengikuti lomba-lomba tersebut.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus mendorong kemandirian anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kota Surabaya. Sebab, dia meyakini bahwa Tuhan itu adil dan tidak membeda-bedakan satu dan yang lainnya. “Yang paling penting bagi anak-anak kita ini adalah bagaimana mereka bisa mandiri, makanya kita harus mengajarkan mereka mandiri,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.
Oleh karena itu, dia meminta kepada para guru dan kepala sekolah yang mengetahui ada ABK yang memiliki kelebihan khusus dan bakat khusus tapi tidak ada perawatannya, maka Wali Kota Risma meminta untuk segera dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan. Sebab, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu berkomitmen untuk mencukupinya.
“Kalau ada anak-anak kita yang memiliki kelebihan khusus, misalkan melukis, tolong diadakan pameran, nanti kita undang pengusaha-pengusaha untuk bisa membeli lukisan-lukisan itu. Kalau ada anak yang suka masak dan butuh peralatannya, saya siap mencukupi. Kalau ada talenta yang lainnya, saya akan berusaha mencukupi supaya mereka bisa mandiri,” tegasnya.
Presiden UCLG Aspac ini juga mengajak kepada para guru, terutama para orang tua untuk bersama-sama bergandeng tangan untuk mendidik anak-anak berkebutuhan khusus itu. Tujuan akhirnya adalah supaya mereka bisa mandiri dan bisa menggapai cita-citanya.
“Ayo kita bersama-sama mendidikan anak-anak kita, terutama para orang tua, ayo terus, jangan lelah dan jangan putus asa. Kita akan bergandeng tangan bersama-sama untuk membantu anak2 kita supaya mereka bisa menggapai cita-citanya,” ujarnya.
Saat itu, Wali Kota Risma juga menceritakan bahwa salah satu staf khusus presiden yang baru diperkenalkan beberapa waktu lalu, merupakan tuna rungu dan sempat berkenalan dengan Wali Kota Risma. Pada saat ketemua itu, Wali Kota Risma tidak pernah menyangka bahwa dia tuna rungu karena sangat cantik dan bicaranya normal. “Saya tidak tahu kalau dia tuna rungu. Setelah saya ngomong, tidak sengaja saya menutup mulut saya, lalu dia bilang minta tolong jangan ditutupi mulutnya karena dia tidak tahu apa yang dibicarakan. Sekarang dia jadi staf khususnya presiden,” kata dia.
Menurut Wali Kota Risma, ini adalah salah satu contoh bahwa Tuhan adil dan tidak pernah membeda-bedakan satu dan yang lainnya. Bahkan, Wali Kota Risma meyakini bahwa anak-anak yang berkebutuhan khusus itu masing-masing memiliki kelebihan, hanya saja manusia biasa tidak mengetahui maksud yang diinginkan oleh Tuhan.
“Anak-anak kita ini punya kelebihan, hanya kita manusia biasa yang tidak tahu apa yang sebetulnya yang diinginkan Tuhan untuk anak-anak kita. Oleh karena itu, para orang tua jangan berkecil hati, kalau mereka mendapatkan support dari kita, saya yakin mereka akan menjadi anak yang berprestasi. Ayo dikembangkan terus talenta mereka,” tegasnya.
Seusai acara, Wali Kota Risma kembali memastikan bahwa sebagai orang normal, mungkin banyak orang menganggap bahwa ABK itu memiliki kekurangan. Padahal belum tentu seperti itu. “Justru kita sebagai orang yang katanya normal, mungkin tidak tahu. Karena tidak mungkin Tuhan menciptakan mereka kurang daripada kita, makanya saya minta untuk menyampaikan semua talenta yang dimiliki mereka harus kita dorong. Saya tidak tahu cari uang dari mana, tapi saya yakin bahwa akan banyak orang yang membantu untuk mengembangkan anak-anak ini,” pungkasnya. (rls/Humas Dispendik Surabaya)