Lima pelajar berprestasi Surabaya mencoba menginspirasi 850 pelajar lainnya dalam kegiatan Suro Hope yang digelar Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, tadi pagi Selasa (15/11) di gedung Balai Budaya Surabaya. Kelima pelajar tersebut yakni Nara Linus Pradana (penemu helm berpendingin), Wilson Tirta (enterpreneur muda), Aryo Seno Bagaskoro (pelajar prestasi), Angelica Wahyu Kartika (Pelajar Pelopor 2015), dan Nabila Yasmindira Falyauri (Duta Anak Jawa Timur 2015).
Nara -panggilan Linus Nara Pradana- mnceritakan menceritakan awal mula menemukan helm berpendingin bermula ketika melihat sang ayah bekerja menggunakan sepada motor dengan menggunakan helm, ide itu muncul ketika helm yang dipakai kurang nyaman untuk dipakai alias panas.
“Kemudian saya kembangkan menjadi helm berpendingin dengan teknologi thermal dan kemudian berkembang sampai helm anti begal”.
Selain Nara, Seno -panggilan Aryo Seno Bagaskoro- pelajar berprestasi dengan segudang prestasi tersebut menuturkan berprestasi saja tidak cukup, namun juga harus mempunyai sumbangsih bagi lingkungan, sosial, hingga pencegahan narkoba.
Di sisi lain, Wilson Tirta telah menggeluti bidang enterpreneurship sejak usia 8 tahun dimulai dengan menyewakan alat tulis kepada teman-teman sekelasnya kemudian sekarang berkembang pada bisnis produk makanan ringan “Udang Garang” dan menjadi Komisaris PT Wilson Tirta Group.
“Menjadi pengusaha bisa dimulai sejak dini”, ucap anak usia 13 tahun yang sekarang juga menangani bisnis properti tersebut.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si mengungkapkan Suro Hope tidak hanya sebagai wadah dalam untuk menyuarakan mimpi, cita – cita , dan berusaha meraih harapan, namun dalam kegiatan ini juga digelar berbagai lomba, mulai dari lomba fotografi, videografi, enterpreneur, sampai debat bahasa inggris.
“Pemerintah kota akan terus berupaya mempersiapkan saluran-saluran dalam mendorong prestasi pelajar di berbagai bidang.
Aston menambahkan, mereka (para pelajar) ramai-ramai mengirimkan surat untuk Wali Kota Surabaya. Para siswa menuliskan berbagai harapan, lalu dikumpulkan dan diberikan pada orang nomor satu di Surabaya tersebut.
Salah satu surat juga dibacakan sebelum kegiatan talk show yang bersama pelajar berprestasi Kota Surabaya. Surat itu ditulis Cantika Dwi Maharini, siswa SMP Tunas Bangsa. Warga Ngagel Rejo ini menuliskan beberapa harapannya terkait Kota Surabaya.
“Setiap pulang dan berangkat sekolah saat sering hujan maka sering banjir dan pohon tumbang. Zebra cross juga kurang. Harapan saya Wali Kota bisa melarang warga Surabaya membuang sampah sembarangan karena kurangnya kebersihan saat ini,” .
Ia juga meminta lebih banyak taman baca dan taman olahraga di Surabaya. “Saya juga minta diadakan pengawasan jajanan makanan anak di kuar sekolah. Apalagi sekolah Cantika juga belum mempunyai kantin. Harapannya lebih banyak disalurkan beasiswa untuk siswa miskin di sekolah produksi,” tulisnya dalam surat yang dibacakan Ketua Orpres Ade Setiawan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi berpendapat anak-anak saat ini memiliki mimpi dan imajinasi yang luar biasa dan itu perlu untuk diwadahi, oleh karena itu melalui kegiatan Suro Hope diharapkan akan lahir para pelajar surabaya yang tidak sekedar mempunyai cita-cita, namun juga mampu mewujudkannya.
“Dengan kita dengar, kemudian kita fasilitasi diharapkan mampu membangkitkan motivasi pelajar untuk menggapai mimpi itu, bukan hanya untuk dirinya namun juga untuk lingkungan masyarakat dan kotanya”. (Humas Dispendik Surabaya)