Gelaran pameran pendidikan bertajuk “Widya Wahana Pendidikan 2019”. ditutup hari ini, Minggu (03/11/2019) sore.
Hasil penilaian stand terbaik pameran pendidikan 2019, pada kategori lembaga non formal, juara 1 diraih oleh TK Negeri Pembina, juara 2 TK Benih Kasih dan juara 3 TK Al Falah. Sedangkan pada kategori jenjang SD, juara 1 diraih SDN Kandangan 1, juara 2 SDN Pacar Keling 5, dan juara 3 SD Al Muttaqin. Sementara pada jenjang SMP, juara 1 diraih SMPN 1 Surabaya, juara 2 SMPN 9 Surabaya, dan juara 3 SMPN 26 Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan, dari pameran yang digelar selama tiga hari, yakni tanggal 1 – 3 November 2019, pihaknya menilai, bahwa banyak inovasi-inovasi serta kreatifitas anak-anak dan para guru di sekolah yang ditampilkan.
“Dari stand-stand bisa kita lihat semua, mereka anak-anak dengan kreatifitas dan imajinasi tinggi, ada yang menampilkan karya robotiknya, kemudian aplikasi, kemudian film animasi itu juga banyak yang ditampilkan di sini,” kata Ikhsan saat acara penutupan kegiatan pameran pendidikan di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (03/11) sore.
Bahkan, kata Ikhsan, pengunjung atau pelajar yang datang, juga bisa mengembangkan inovasi-inovasi yang ditampilkan itu di masing-masing sekolah. Melalui stand-stand yang ditampilkan, mereka bisa saling sharing dan belajar untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas itu. “Sehingga diharapkan satu tahun ke depan akan lebih banyak lagi inovasi-inovasi kreatifitas yang dilakukan anak-anak dan para guru,” tuturnya.
Produk atau kreatifitas yang ditampilkan tersebut, salah satunya adalah batik. Pengunjung pun juga bisa belajar langsung dan mempraktikkan proses pembuatan batik yang memiliki beragam jenis itu. “Kita lihat batiknya mereka banyak jenisnya, sehingga banyak kemudian dari pelajar dan para guru yang belajar,” katanya.
Tak hanya belajar membatik, Dispendik Surabaya juga menyiapkan berbagai pelatihan lain dalam kegiatan itu. Diantaranya, make up artis, fotografi, vlog dan sebagainya. Tak ayal, tiap hari, pengunjung pun terus berdatangan, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum. “Mereka antusias sekali, mengikuti beragam pelatihan,” kata dia. (Humas Dispendik Surabaya)