Walikota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan SDN Sememi II dan SMPN 53 di Jl. Bandarejo Sawah V, Senin (3/8). Bangunan sekolah baru tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan layanan pendidikan di wilayah Surabaya barat.
SDN Sememi II dan SMPN 53 berada dalam satu komplek sekolah. Gedung tiga lantai yang dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi itu dilengkapi berbagai fasilitas, di antaranya penyejuk ruangan (AC), CCTV dan toilet bersih. Pada bagian tengah terdapat ruang terbuka hijau yang ditanami rumput dan pepohonan.
Kepala Dinas Pendidikan (dispendik) Surabaya Ikhsan mengatakan, SDN Sememi II sudah menerima 2 rombongan belajar (rombel). Sedangkan SMPN 53 mengakomodasi 6 rombel. “Semoga dengan adanya sekolah yang lebih dekat dari rumah ini, siswa bisa lebih semangat belajar,” ujar Ikhsan.
Pada kesempatan itu, Walikota Tri Rismaharini menggarisbawahi akan pentingnya nilai integritas bagi siswa. Pasalnya, menurut dia, tingkat keberhasilan seorang pelajar tidak hanya ditentukan dari nilai akademik saja, melainkan ada unsur integritas dan kejujuran yang turut membentuk karakter manusia dalam diri pelajar.
“Maka dari itu, di sini saya berpesan, tidak usah kecil hati saat nilai unas jeblok. Sebab, ada aspek yang tak kalah penting dari sekadar nilai,” kata Risma -sapaan Tri Rismaharini-.
Dikatakan Risma, aspek integritas akan melengkapi aspek akademik, sehingga dengan demikian anak-anak Surabaya akan mampu bersaing dengan anak-anak dari negara lain. Hal itu ditegaskan Risma karena tantangan ke depan akan semakin berat, khususnya dalam menghadapi era persaingan bebas.
Untuk itu, alumnus ITS ini mengajak seluruh pihak termasuk orang tua siswa agar lebih memberi perhatian terhadap peningkatan kualitas pendidikan anak. “Negara ini bisa maju kalau kualitas sumber daya manusianya bagus. Makanya fokus pembangunan Kota Surabaya tidak hanya menyangkut infrastruktur saja, tetapi juga menyentuh peningkatan kualitas pendidikan seperti membangun sekolah baru dan berbagai sarana/prasarana penunjang,” tuturnya.
Selain itu, Risma yang pernah dianugerahi walikota terbaik ketiga di dunia oleh World Mayor Project mengungkapkan, selanjutnya pemkot akan fokus pada peningkatan sarana/prasarana sekolah. Targetnya, seluruh ruang kelas di sekolah-sekolah akan disupport dengan perlengkapan komputer guna menunjang kegiatan belajar-mengajar. Tak hanya itu, walikota juga menghendaki sekolah dilengkapi dengan sarana seni dan olahraga.
“Saya ingin kelak ada David Beckham dan Mozart yang lahir dari Surabaya. Sebab, konsep pendidikan yang baik juga harus mampu mendukung minat dan bakat anak-anak didik kita,” terang Risma sembari berpesan agar gedung baru SDN Sememi II dan SMPN 53 dijaga kebersihannya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi mengapresiasi strategi jitu pemkot dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Menurut dia, pemkot sudah membuat langkah tepat dengan mendesain sekolah baru sebagus mungkin. Dengan begitu, warga tidak akan enggan menyekolahkan anaknya meski posisi sekolah berada di kawasan pinggiran Surabaya.
“Kesannya di masyarakat bahwa layanan pendidikan berkualitas tidak hanya dijumpai di pusat kota. Ini tentu sangat bagus dalam rangka pemerataan kualitas mutu pendidikan agar lebih tersebar di seluruh pelosok metropolis,” kata Martadi saat dijumpai usai peresmian.
Selanjutnya, Martadi menyatakan, pemkot maupun dispendik harus mampu membangun branding bahwa sekolah baru ini punya kualitas yang bagus. Caranya yakni dengan meyakinkan masyarakat bahwa tenaga pengajarnya bagus, kepala sekolahnya bagus, serta kebersihan dan lingkungannya pun juga harus bagus.
Pekerjaan rumah (PR) lain bagi pemkot yakni segera menyiapkan gedung sekolah menengah atas (SMA) baru. “Dalam dua atau tiga tahun ke depan, lulusan SD dan SMP baru ini harus ditampung di SMA berkualitas di masing-masing wilayah agar tidak kembali terjadi penumpukan siswa di pusat kota. Dan kata Ibu Walikota tadi, hal ini memang sudah jadi perhatian pemkot ke depan,” imbuh Martadi. (Humas Dispendik Surabaya)