Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi pengarahan, Penyerahan Surat Keputusan dan Penandatanganan Pakta Integritas Guru yang Diberi Tugas Tambahan Sebagai Kepala SDN dan SMPN di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Ikhsan, Sekretaris Kota (sekkota), Hendro Gunawan, Asisten III wali kota, Hidayat, Kepala Inspektorat Sigit Sugiharsono, Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Mia Santi Dewi dan Kepala Sekolah Dasar (SD) dan SMP negeri se-surabaya.
Dalam acara tersebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan bahwa seringkali orientasi penilaian di pendidikan UNAS. Baginya tidak hanya UNAS tetapi integritas juga penting bagi perkembangan anak. “Jaman sekarang, anak-anak itu kalau belajar mau ujian saja, makanya kalau pingin baik harus digenjot mulai sekarang, dipersiapkan baik-baik dan jangan ditunda,” kata wali kota di Graha Sawunggaling Lantai 6, Jum’at, (15/09).
Disampaikan wali kota, presser yang dilakukan kepada pelajar SD dan SMP ini bukan untuk menambah beban mereka melainkan mengajak anak-anak untuk lebih giat belajar, mampu bekerja keras, mandiri dan bertanggungjawab dengan tugasnya “Mereka kan pelajar, ya tugasnya belajar bukan bermain game dan chating messeger saja,” pesan wali kota.
Upaya wali kota mengajak kepala sekolah dan para guru agar mampu mengajarkan anak-anak untuk lebih disiplin dan bertanggungjawab karena dirinya tidak ingin melihat anak-anak Surabaya menjadi penonton di negaranya sendiri. “Dampak ke depan sangat besar, dia tidak bisa apa apa dan celakanya lagi mereka tidak mampu bersaing dengan anak anak di dunia. Kalau tidak disiapkan mereka akan jadi penonton dan pecundang,” pungkas wali kota sarat akan prestasi itu.
Ke depan, wali kota akan kembali memberi bantuan dalam bentuk uang dan fasilitas bagi para guru dan pelajar SD dan SMP, pasca pengalihan SMA yang kini dikelola Pemprov. “Kalau fasilitasnya sudah bagus tolong dijaga dan dirawat anak anak kita, untuk tunjangan para guru saya tidak akan tutup mata, saya akan memberi tambahan dan masih dikaji bersama pak Ikhsan,” ujarnya. (Humas Dispendik Surabaya)