Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan 51 penghargaan kepada para pemenang Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup Tahun 2021 di Lobby Lantai II, Balai Kota Surabaya, Selasa (28/9/2021).
Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup Tahun 2021 merupakan perlombaan yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan PT PLN (Persero) UID Jawa Timur. Program yang digelar sejak Februari – September 2021 itu diikuti oleh 937 siswa SD dan SMP di Surabaya.
Wali Kota Eri mengatakan bahwa Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup itu merupakan calon pemimpin di masa yang akan datang. Sebab, di usia mereka saat ini, mereka sudah mampu untuk memberikan contoh kepada yang lebih tua tentang bagaimana mencintai lingkungan.
“Anak-anak ini dilatih untuk mencintai lingkungannya. Mereka ini sudah mampu membina kampung untuk menanam tanaman. Ada yang kemudian hasilnya dijadikan minuman, ada yang memanfaatkan popok bekas menjadi pot tanaman, ini semua adalah kreasi dari anak-anak itu,” kata Wali Kota Eri.
Oleh sebab itu, Wali Kota Eri mendorong agar apa yang sudah dicapai oleh anak-anak itu terus dilanjutkan. Makanya, ia meminta kepada dinas terkait, para guru, para kepala sekolah, dan Tunas Hijau untuk terus memberikan pendampingan terhadap anak-anak tersebut.
“Mereka ini berani datang ke sebuah kampung untuk memberikan contoh dan pelajaran terkait dengan pengelolaan lingkungan. Itu harus kita teruskan, agar anak-anak ini nantinya menjadi seorang pemimpin. Tidak berhenti hanya karena penghargaan ini. Ini hanyalah langkah awal untuk menjaga lingkungan,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi.
Kemudian, untuk mewujudkan sustainability terkait produk-produk olahan yang dihasilkan oleh para finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup itu, Wali Kota Eri menyebut, jika Pemkot Surabaya akan terus melakukan pengembangan terhadap produk-produk olahan tersebut.
“Kalau tadi ada yang membuat sabun dari minyak jelantah, nah kampung yang mengadopsi produk itu akan kita gerakkan untuk membuat sabun, nanti anak-anak ini yang akan menjadi pemimpinnya,” sebutnya.
Wali Kota Eri juga memiliki rencana agar produk-produk olahan tersebut bisa menembus industri perhotelan dan UMKM. Bahkan, ada beberapa produk yang sudah diperjualbelikan melalui aplikasi E-Peken milik Pemkot Surabaya. Meski demikian, sebelumnya produk-produk itu harus memenuhi standart yang berlaku.
“Kita harus pastikan kandungan dari sabun itu sama seperti yang ada di hotel-hotel. Jangan sampai ternyata kita membuat suatu produk, produknya tidak sesuai standart yang dipakai orang. Makanya tadi, saya sampaikan dengan Presiden Tunas Hijau, ini akan sesuai standart terus,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni mengatakan, perlombaan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup Tahun 2021 diikuti oleh sekitar 937 siswa dari 111 sekolah jenjang SD hingga SMP di Surabaya. “Tahun ini kita mulai itu saat pandemi. Jadi, peserta diatas 500 itu sudah bagus. Sebab, sebelum mendaftar mereka harus memiliki proyek yang sudah dilakukan dan terus berjalan,” kata Zamroni.
“Mereka ini kiprahnya sudah nyata dan luar biasa. Ada satu anak yang mampu mengolah sampah organik lebih dari 20 ton dalam delapan bulan. Artinya, dalam sehari ia bisa mengolah 150kg. Itu capaian yang luar biasa,” tuturnya. Dia berharap bahwa para bocah pejuang lingkungan hidup Kota Surabaya ini membawa nama baik Kota Surabaya dan Indonesia di tingkat internasional
Perlombaan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup Tahun 2021 tingkat SMP dimenangkan oleh siswa SMPN 6 Surabaya Areya Kesyandria, dan siswi SMPN 1 Surabaya Sheyreen Callista. Lalu, untuk tingkat SD dimenangkan oleh siswa SDN Kaliasin I Nevan Azka dan Shaqilla Calysta. (Humas Dispendik Surabaya)