Pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) di kota Surabaya memasuki hari ke dua, Kamis (23/03) bukan tanpa kendala, namun kendala yang ada terutama pada waktu sinkronisasi dapat segera diatasi oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengungkapkan pelaksanaan USBK ini merupakan pertamakalinya di Surabaya dan yang pertama di Indonesia.
Secara prosedur setiap hari sekolah melakukan sinkronisasi Virtual Hard Disk (VHD) selama masa pelaksanaan USBK. Karena membutuhkan waktu yang cukup lama dengan menggunakan VHD, maka Dispendik mencari jalan pintas untuk mempercepat proses sinkronisasi. By pass tersebut ternyata ada hambatan saat USBK hari kedua. “Makanya ujiannya terlambat,” terangnya.
Selain itu, untuk mempermudah memantau progress kelancaran USBK di sekolah masing-masing terjadi pembaruan aplikasi dari tipe 3.11 menjadi 3.12. Hal itu sengaja dilakukan untuk menghadapi ujian dengan mata pelajaran matematika kemarin, Kamis (23/03). Khusus untuk mapel ini, aplikasinya membutuhkan program latex. “Kita update aplikasinya untuk memudahkan kontrol. Tidak hanya aplikasi, browser juga harus diupdate,” terang dia.
Setelah menemukan penyebab tersebut, Ikhsan yakin USBK selanjutnya berjalan lancar. Bahkan, pada saat ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP bulan April mendatang, semua sudah siap dan tidak tegang dalam menghadapi komputer. “Keuntungannya, untuk UN nanti kita jauh lebih siap. Secara panitia dan perangkat sudah siap. Apalagi yang dilihat orang nanti adalah UN-nya,” katanya.
Keuntungan lain dari USBK ini, kata Ikhsan, siswa jauh lebih terbiasa menggunakan komputer. Selama ini pihaknya hanya mendorong saat simulasi dan try out online, tapi suasananya bukan untuk ujian sesungguhnya. “USBK ini 11 mapel yang dikerjakan siswa. Diharapkan ketika UNBK nanti anak-anak, pengawas, guru, proktor sudah siap semua,”.
Mantan Kepala Bapemas dan Kota Surabaya tersebut juga menerangkan bahwa selain pertama di Indonesia pelaksanaan USBK di Surabaya bisa dikatakan yang pertama di dunia, tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)