Hari ini (03/11) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya membagikan SK kenaikan pangkat kepada 1.017 Guru PNS se- Surabaya. Pemberian SK kenaikan pangkat tersebut di mulai dari gol I hingga gol IV. Acara yang berlangsung di aula gedung SMKN 6 di buka pagi tadi oleh Kepala Bidang Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh.
Yusuf mengungkapkan, prosedur serta tata cara kepengurusan SK kenaikan pangkat kini lebih ketat dari biasanya, oleh karena itu untuk membantu para guru dalam mengurus kenaikan pangkat agar lebih mudah Dispendik telah membuatkan SKP (Sasaran Kerja Pegawai) berbasis sitem online.
Tidak hanya itu, pada kesempatan ini Yusuf juga mengingatkan bagi guru PNS untuk mengisi pendataan PUPNS, dengan harapan semua data guru dapat terdata secara lengkap pada database BKN Pusat.
Yusuf menambahkan selama kurun waktu beberapa tahun ini, Dispendik telah melahirkan berbagai inovasi di bidang pendidikan. Menurutnya ada lima belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya 15 Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, Aplikasi Gaji Online, dan P2KGS.
“Melalui P2KGS diharapkan mampu meningkatkan paedogogis dan mencetak guru professional”.
Lebih lanjut, Kepala Dispendik Ikhsan mengemukakan bahwa P2KGS bertujuan untuk memetakan serta memberikan penguatan agar para guru di Surabaya menjadi lebih professional dalam memberikan pendidikan kepada para siswa. Langkah awal yang dilakukan dengan memetakan kemampuan guru. Pemetaan dimulai dari penilaian diri sendiri (self assesment) mengenai mata pelajaran (mapel) yang diampu oleh masing-masing guru. Setelah itu, Dispendik Surabaya menyiapkan soal untuk dikerjakan guru. Hasil pengerjaan soal digunakan sebagai penguat penilaian diri sendiri.
Penguatan kompetensi guru melalui P2KGS didasarkan atas kebutuhan guru melalui penilaian diri sendiri dengan sistem online kemudian ditinjaklanjuti dengan memberikan sebuah rekomendasi berdasarkan rapor online mana-mana pengetahuan guru yang harus ditingkatkan, hal tersebut tidak lain adalah mencetak guru Surabaya profesional.
Melalui pelatihan 32 jam yang nantinya diberikan, para guru dapat meningkatkan profesionalisme mengajar. Selama pelatihan guru akan mendapatkan pendampingan dari para dosen-dosen yang berkompeten di bidangnya.
“Manajemen yang digunakan dalam P2KGS ialah menggunakan sistem pijat refleksi, kepalanya yang cekot-cekot jempol kaki yang dipijat”.
Ikhsan menambahkan dalam pelatihan 32 jam, materi penguatan mata pelajaran guru dapat dikombanisakan dengan materi tambahan, semisal materi matematika dengan materi kurikulum anti narkoba. Pada pelajaran integral matematika dapat dijadikan sebuah grafik untuk memperoleh data berapa jumlah orang siswa yang mengetahui bahaya narkoba. Melalui analisis data yang tepat akan menjadi sebuah kajian ataupun hasil penelitian.
Sementara itu, Poerwito guru yang mendapat tugas tambahan menjadi kepala sekolah SDN Mojo 3 menerangkan dalam melakukakan pengurusan kenaikan pangkat, ia cuman membutuhkan waktu hanya empat bulan saja. Menurutnya, jika seseorang guru benar-benar telah memenuhi persyaratan dalam mengurus kenaikan pangkat, seperti PKB sampai pembuatan PTK maka akan cepat untuk naik pangkatnya, begitu juga sebaliknya.
“Mengurus kenaikan pangkat dari golangan IV/A ke IV/B alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti”.
Waktu empat bulan yang dijalaninya tersebut proses yang paling lama ialah lamanya penilaian PTK/karya ilmiah di LPMP, hal tersebut guna mengetahui orisinalitas sebuah karya tulis apakah betul-betul dibuat sendiri ataupun karya jiplakan. (Humas Dispendik Surabaya)