Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal. Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy).
Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya”, debat liberalisme yang menanggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri.
Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun, bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini. Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti naziisme, pengasingan dan sebagainya.
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Patriotisme berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau “heroism” dan “patriotism” dalam bahasa Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.
Dalam rangka menumbuhkan rasa nasionalisme dan jiwa patriotisme, di awal tahun 2016 SMP PGRI 6 (Spegrinam) adakan kegiatan upacara bendera yang diikuti oleh seluruh siswa, Senin (10/01). Upacara yang rutin digelar setiap hari Senin tersebut merupakan sekaligus kegiatan menumbuhkan karakter siswa, seperti kedisplinan, patriotisme, dan menanamkan jiwa nasionalisme kepada para siswa.
Kepala Spegrinam Banu Atmoko menuturkan, sejak awal para siswa harus dilatih mengenai jiwa-jiwa nasionalisme dan kedisiplinan, harapannya ketika kelak menjadi orang yang sukses mampu memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.
Banu, juga mengajak mengajak para siswa memerangi nyamuk demam berdarah dengan melaksanakan gerakan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur. Menurutnya, di saat musim penghujan seperti ini kita harus waspada terhadap bahaya demam berdarah. (Humas Dispendik Surabaya)