Para pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Pondok Pesantren (PPS), dan penilik, mendapatkan sosialisasi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) tahun 2019 di Aula Ki Hadjar Dewantara, Kamis (7/2/2019).
Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya mengundang langsung Kabid Penilaian Akademik Puspendik Balitbang Kemendikbub Arsyjanti dan Staf Bagian Perencanaan Ditjen PAUD-Dikmas Kemendikbud Danu Prayoga.
Arsyjanti mengatakan, POS USBN dan UNPK telah diterbitkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) beberapa waktu lalu. Intinya, tidak ada perubahan berarti antara ujian tahun lalu dengan ujian tahun ini. “Hasil ujian tetap tidak menentukan kelulusan peserta didik. Tapi hasilnya digunakan sebagai bahan informasi pengambilan kebijakan,” katanya.
Dia menjelaskan, USBN untuk pendidikan kesetaraan baru dilakukan tahun 2018 lalu. Sementara untuk pendidikan formal sudah dilaksanakan sejak tahun 2017. “Kerangka penilaian pendidikan kesetaraan menggunakan penilaian kelas (guru), satuan pendidikan, dan ujian nasional,” ujarnya.
Selama ujian berlangsung, Arsyjanti mengimbau kepada semua pihak untuk tertib. Semua peserta didik diperlakukan sama, serta situasi ruang ujian diminta tenang dan nyaman. “Kalau lingkungan ribut bisa mengganggu konsentrasi ujian,” terangnya.
Kabid Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan (PDKOP) Dispendik Surabaya, Siti Asiyah Agustini mengatakan, sosialisasi merupakan rangkaian yang rutin diselenggarakan tiap tahun menjelang ujian nasional. Sosialisasi selalu menghadirkan narasumber yang kompeten dari kementerian. (Humas Dispendik Surabaya)