Hari ini, Senin (04/04) Surabaya menjadi satu-satunya kota penyelenggara UNBK 100 persen di Indonesia. Sebanyak 37.730 siswa seluruh sekolah di Kota Pahlawan ini mengerjakan UN dengan sarana komputer. Mereka berasal dari 254 SMA/MA dan SMK.
Mulai pukul 05.00 pagi tadi bersama Gubernur Jatim Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menggelar sidak bersama di dua sekolah yakni SMA Hang Tuah I dan SMAN 8 Surabaya.
Begitu datang di SMA Hang Tuah I, Anies langsung melakukan pengecekan kesiapan. Anies masuk ke sejumlah ruangan seperti ruangan ujian, listrik, naskah, dan komputer. Tidak ada yang dikeluhkan Anies saat melakukan pengecekan. Semuanya sudah dipersiapkan dan tidak ada masalah.
“Saya di Surabaya menyaksikan langsung persiapan UNBK. Alhamdulillah berjalan baik. Ini salah satu contoh persiapan penyelenggaraan yang cukup baik,” ujar Anies.
Selain itu, dalam kesempatan ini, Anies menyampaikan bahwa kota Surabaya layak untuk dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain dalam melaksanakan UNBK. Anies juga mengapresiasi bahwa Surabaya telah berhasil menyelenggarakan UNBK 100 persen.
“Jawa Timur dan Surabaya patut menjadi contoh Indonesia”.
Menurutnya ujian ini dapat dijadikan sebagai kesempatan belajar, bukan hanya sekedar mengetahui ataupun memahami tentang materi pelajaran namun juga mampu menghantarkan para calon-calon generasi emas bangsa untuk dapat sukses dan berhasil di semua bidang. Belajar dalam arti luas ialah, memperbaiki apa yang kurang selama ini, melihat hasil UN tahun lalu sebagai peningkatan prestasi, serta memiliki percara diri yang tinggi dalam meraih keberhasilan.
Mendikbud era presiden Jokowi ini juga menyempatkan mengajak sejumlah siswa untuk berswafoto (selfie). Ada dua siswa yang beruntung untuk selfie bersama Mendikbud, Gubernur Jawa Timur dan Walikota Surababaya. Meraka adalah Azrul dan Ayu Nurul. Kepada sejumlah siswa ini, Anies berpesan agar konsentrasi dalam mengerjakan seluruh soal ujian.
“Adik-adik ini sangat beruntung bisa melakukan ujian nasional berbasis komputer yang pertama kalinya. Dan Alhamduliah, untuk Surabaya sudah 100 persen yang melakukan ujian nasional berbasis komputer,” kata Anies di hadapan siswa SMA Hang Tuah 1.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berujar bahwa persiapan matang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya dalam menyiapkan UNBK, salah satunya yakni guru memberikan try out online kepada siswa dengan mengambil soal latihan dari bank data yang dibuat oleh guru-guru. Untuk membantu para guru dalam menyiapkan UNBK, sebanyak 2.142 proktor dan teknisi telah disiagakan sejak empat bulan lalu.
“Kalau siswa mendapatkan nilai jelek salahkan saya ataupun kepala dinas, yang penting anak-anak memiliki kejujuran itu jauh lebih berharga dari apapun”.
Risma -panggilan akrab Wali Kota Surabaya- menambahkan bahwa unas merupakan sebuah standar moral. Dengan UNBK resiko kebocoran kinci jawaban dapat ditekan serta pengawasannya lebih mudah dan mempermudah pendistribusian soal, karena soal hanya didownload dari server pusat paling tidak meminimalisir resiko yang terjadi di jalan.
“Tahun lalu sempat terjadi sedikit insiden dalam pendistribusia naskah ke sekolah, untuk itu UNBK jauh lebih efektif dari pada PBT atau ujian tulis biasa”.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Ikhsan menyampaikan seluruh proktor UNBK di semua sekolah sudah mengabarkan bila sinkronisasi sudah selesai. “100 persen sudah selesai. Tidak ada kendala,” jelas Ikhsan. Dengan persiapan lebih dari 1 bulan mulai dari persiapan, pelatihan proktor dan teknisi, penyediaan sarana dan prasarana dan simulasi dipastikan seluruh sekolah di Surabaya tak akan mengalami persoalan.
Kalau ada kendala, langsung bisa ganti ke server lainnya,” jelas dia. Karena memang, selain server utama, seluruh penyelenggara UNBK menyediakan server cadangan. Satu server dapat manampung 40 siswa. “Proktor-proktor bisa komunikasi dengan progor dan tim puspendik. Jadi kalau ada kendala langsung ditangani. Insyaallah semuanya berjalan sukses,” pungkas dia. (Humas Dispendik Surabaya)