Upaya meningkatkan pemahaman guru dalam menerapkan kurikulum 2013 (K 13) di sekolah, terus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Selama kurang lebih tiga hari, mulai 5-7 Agustus Dispendik Surabaya menerjunkan para pengawas TK/SD untuk melakukan pembinaan sekaligus penguatan terhadap impelementasi K13 di Surabaya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd, menuturkan setidaknya lebih dari 2.125 guru SD negeri/swasta yang belum mendapatkan pelatihan K 13 dari berbagai bidang mata pelajaran yang diampu kini telah mendapatkan pendampingan dan pembinaan secara intensif.
Lebih dari itu, tujuan pembinaan, pendampingan serta penguatan yang dilakukan oleh Dispendik oleh para guru di jenjang SD merupakan salah satu upaya memeratakan peningkatan mutu serta kualtias pendidikan di Surabaya.
Pelatihan selama tiga hari tersebut, berlangsung secara serentak di empat wilayah yang berbeda. Wilayah Surabaya II berlangsung di SDN Manyar Sabrang II, SDN Kalirungkut, SD Yohannes Gabriel, dan SDN Semolowaru I dan II. Wilayah Surabaya III dipusatkan di SDN Pakis 8. Wialayah Surabaya IV berlangsung di SDN Simomulyo 3, SDN Lidah Wetan II, SD Raden Patah, SDIT At Taqwa. Dan willayah Surabaya 5 berlangsung di SMPN 11 serta SMP Barunawati.
Eko menambahkan pelaksanaan pembinaan sekaligus pendampingan tersebut di mulai pukul 12.00 sampai 15.00 setiap harinya. “Jadi tidak sampai mengganggu jam mengajar mereka”.
Sementara itu, pengawas TK/SD Arifin menjelaskan bahwa materi pembinaan dan pelatihan K 13 meliputi tentang pemahaman konsep dasar kurikulu, pendekatan saintifik, penilalian otentik, penyusunan rubrik penilaian, penyusunan silabus dan RPP serta pengisian rapor online.
Desy Arnikasari guru SDN Petemon 13 menuturkan melalui pelatihan dan pendampingan yang dispendik ini, ia mengaku merasakan adanya perubahan pengalaman mengajar,dari mulai yang tidak mengerti tentang K 13 hingga kini setelah dilatih menjadi mengerti.”Ibaratnya mulai dari 0 hingga sampai bisa”, tuturnya.
Ikhsan Kepala Dispendik Surabaya, tidak hanya pembinaan dan pelatihan yang kami lakukan dalam mensukseskan jalannya K 13 di Surabaya, kami juga menyediakan klinik kurikulum melalui website dispendik.
Klinik kurikulum ini merupakan wadah bagi para guru dalam mengungkapkan kesulitan-kesulitan dalam melakukan implementasi K 13. “Klinik ini di bina langsung oleh para instruktur nasional K 13 hingga para pengawas”, tuturnya. (Humas Dispendik Surabaya)