Pentingnya memberikan stimulus kepada para siswa terutama pada awal kegiatan pembelajaran akan berdampak meningkatnya semangat belajar dan materi yang diberikan guru mudah diserap. Stimulus (rangasang) tersebut diwujudkan dalam bentuk Apersepsi melalui lagu dan parodi.
Sedangkan, apersepsi sendiri ialah cara menyampaikan pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. Hal tersebut kemudian diimplementasikan oleh SDN Jangkungan I pada setiap awal pembelajaran di kelas.
Dra. Koesmiati, M.Pd Kepala SDN Nginden Jangkungan I menuturkan, Lagu apersepsi dan parody sangat bermanfaat, bagi guru dan siswa, dilakukan saat sebelum pembelajaran dimulai (apersepsi ) dan setelah pembelajaran berakhir rangkuman materi ( parodi ).
Sedangkan bagi siswa, selain bermanfaat saat pembelajaran di sekolah lagu apersepsi dan parodi sangat membantu siswa dalam menghafal materi pelajaran di rumah, lagu magnet dijadikan bahan diskusi antara adik, kakak, dan orang tua. Sehingga siswa yang menyanyikan lagu magnet tersebut mendapat tambahan wawasan ilmu baik dari kakak atau orang tuanya. Bagi adiknya mendapat tambahan ilmu dari tidak mengerti menjadi mengerti, sedangkan orang tua yang tidak mengerti, menjadi ingin tau dengan cara membaca buku tentang magnet akhirnya mengarah mensukseskan literasi.
Menurutnya, sudah banyak guru pada saat pembelajaran sering menyanyikan lagu apersepsi dan parodi dengan nada lagu yang sudah ada sedangkan syairnya diganti dengan materi pembelajaran. Memang saat itu situasi pembelajaran berlangsung menyenangkan, tetapi hanya sesaat karena siswa masih termotifasi dengan lagu aslinya. Dengan guru menciptakan lagu nada dan syairnya sendiri bukan menyadur lagu lain akan terasa beda membuat siswa tetap hafal dengan lagu tersebut.
Ia juga berharap mudah-mudahan para guru-guru yang mau menyusul menciptakan lagu apersepsi dan parodi dengan tujuan untuk mencerdaskan generasi muda/bangsa. Serta mengembalikan anak kedunianya (dunia anak).
Apersepi dalam bentuk lagu dan parodi yang berjudul “Magnet”, “Simbiosis, air dan sekolah bersejarah” juga ditampilkan Olivia Christantina, Shakilla Naura, Mufida Tuzzama, dan Anif Nurmala dalam lomba pentas seni siswa “Pendidikan Berkarater” yang diselenggarakan Dispendik beberapa waktu lalu di Taman Remaja Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)