Rabu lalu (29/04), bertempat di aula gedung Kantor Wilayah DJP I Jatim puluhan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) se- Surabaya mendapatkan pelatihan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan non-formal dari Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Hal tersebut merupakan jawaban atas tantangan pada abad 21 yang mencakup, membangun serta menanamkan pendidikan karakter: Leadership, Multikultur: multi language competence, IT and Knowledge base : Net generation, Peduli pada CLIMATE CHANGE : Global Warming, Entrepreneurial mindset : Creativity base, performance base , Membangun Learning Community.
Menurut Kresnayana Yahya, pembicara dalam pelatihan ini menuturkan bahwa belajar makin bisa dikembangkan lewat pusat pembelajaran berupa learning centers. Tidak hanya itu, sertifikasi dan beragam pendekatan mulai kursus, online, distance learning dan semacamnya perlu di wadahi secara konstruktif. Kesetaraan dan penyetaraan diperlukan agar ada jaminan keberlanjutan.
Kasi Pendidikan Masyarakat Dispendik Thussy Apriliyandari, SE menuturkan pelatihan ini tidak hanya ditujukan pada peningkatan mutu LKP, namun juga membekali mereka denga pengelolaan organisasi keuangan yang matang.
Pada kesempatan ini, puluhan LKP juga mendapatkan pembekalan terkait Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentangpajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu oleh DJP I Jatim.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesenian, Olahraga dan PLS Drs. Dakah Wahyudi menerangkan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya berbagai upaya telah dilakukan tidak hanya pada sektor pendidikan formal saja, namun pendidikan non formal juga menjadi perhatian Pemerintah Kota Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)