Selama tiga hari, yakni mulai 25-28 Pebruari 2015 Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya lakukan pelatihan kepada lebih dari 60 tutor kejar paket yang terdapat di 37 pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) se-Surabaya, acara tersebut berlangsung di gedung aula atas kantor Dispendik Surabaya.
Dalam pelatihan ini, mereka dilatih tentang pembuatan pengembangan silabus dan RPP kejar paket A, B, dan C. Selain itu, para tutor ini juga mendapatkan pengetahuan tentang filosofi PKBM dan pengembangannya ke depan yang meliputi, landasasn teoritis, yuridis, filosofis, dan edukasi.
Kasi Pendidikan Masyarakat (Penmas) Thussy Apriliyandari, SE menerangkan bahwa pelatihan yang diberikan kepada para tutor kejar paket ini, selain sebagai peningkatan mutu dan kualitas pendidikan non formal, juga memberikan wawasan dalam mengembangakan pembelajaran PKBM yang disesuaikan dengan perubahan kurikulum yang ada.
Sementara itu, Widodo salah seorang narasumber yang juga sebagi Dosen UNESA mengungkapkan, bahwa kesetaraan setiap warga negara dalam mengakses sebuah pendidikan difasilitasi oleh pemerintah, salah satunya melalui pendidikan non formal yakni melalui PKBM.
Pendidikan adalah proses pembelajaran, sedangkan pembelajaran ialah upaya untuk menjadikan seseorang atau sekelompok orang belajar berubah pengetahuan, sikap, dan perilakunya.
Pendidikan non formal memberikan keleluasaan bagi para peserta didik dalam mendapatkan sebuah program pembelajaran yang fleksibel mengingat banyaknya keterbatasan dalam memperoleh pendidikan formal.
“Melalui pendidikan non formal, pemerintah ingin menghargai cara belajar yang berbeda”, tuturnya.
Para peserta ini, pada sesi terakhir pelatihan akan membuat sebuah bentuk pelaporan yang dilakukan dengan diskusi kelompok, tugas mandiri dan terakhir presentasi pengembangan silabus dan RPP kejar paket. (Humas Dispendik Surabaya)