Sebanyak 40 orang guru, kepala sekolah, pengawas berprestasi se-Wilayah Kalimantan Timur tadi pagi (10/06) melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si di ruang aula belakang kantor Dispendik Surabaya.
Ketua rombongan, Dra. Atiek Sulistyawati, M. Pd menuturkan kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam penyelenggaraan dan/atau pengelolaan sekolah. Menurutnya, dipilihnya Surabaya sebagai tempat untuk melakukan observasi karena pendidikan di Surabaya telah mengalami kemajuan yang cukup pesat dan merata.
Sementara itu, dalam sambutannya Aston menyampaikan salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Aston menambahkan pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai 29,1 % dari APBD kota Surabaya.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
Terkait inovasi pengembangan program pendidikan, ada dua belas inovasi pengembangan program pendidikan di Surabaya. Kedua belas tersebut diantaranya profil sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), seleksi kepala sekolah, jurnal online, surabaya belajar, multimedia pembelajaran, rapor online, try out online, PPDB online, sahabat dispendik, dan klinik kurikulum, kenaikan pangkat online, dan tantangan membaca 2015.
“Semua database berasal dari profil sekolah, yang kemudian menjadi acuan pengembangan program lainnya”.
Berbicara SIPKS, Aston bercerita awal mulanya terbentuknya system keuangan sekolah online tersebut dimulai sejak tiga tahun lalu, Petugas operator sekolah dibantu guru setiap bulannya melakukan pelaporan keuangan sekolah secara online.
“Sistem ini yang kemudian dicontoh Jakarta dan dikenal dengan E-Budgeting”, pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)