Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan non formal meruapakan sebuah hal penting yang menjadi satu kesatuan mewujudkan pendidikan Surabaya lebih baik. Melalui uji kompetensi diharapkan para warga belajar di lingkungan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) mampu untuk bersama meningkatkan kompetensinya sekaligus sebagai upaya menghadapi MEA.
Kemarin (25/06), bertempat LKP Aliefa Jl. Juwono Surabaya Dinas Pendidikan (Dispendik) adakan tes uji kompetensi kepada 30 warga belajar. Tes uji kompetensi tersebut meliputi tes rias pengantin jogja menggunakan Paes Ageng, tes rias pengantin Solo Basahan, dan tes rias pengantin Solo Putri.
Kepala Bidang Kesenian, Olahraga, dan PLS Drs. Dakah Wahyudi, M. Pd menuturkan setidaknya ada beberapa LKP rias pengantin yang mengikuti uji kompetensi ini. Mereka berasal dari LKP Sekar Emas, LKP Yashinta, LKP Aliefa, LKP Frida dan LKP Noeralita.
“Materi soal ujian LKP tersebut berasal dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang telah ditunjuk oleh Kemdikbud”.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Masyarakat (Penmas) Thussy Apriliyandari, SE menjelaskan melalui uji kompetensi ini peserta didik diharapkan mempunyai sertifikasi sebagai ahli tata rias pengantin yang siap terjun ke masyarakat.
Selain itu, uji kompetensi ini juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan guna menyiapkan masyarakat Surabaya untuk berkompetisi dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Thussy menambahkan, dengan semakin meningkatnya mutu dan kualitas LKP maka secara otomatis penghasilan tambahan bagi keluarga juga akan semakin meningkat pula serta dapat memberikan sumbangan kepada yang berarti kepada kota pada umumnya dan ekonomi keluarga pada khususnya.
Sertifikasi kompetensi ialah salah satu komponen penting untuk menilai kompetensi seseorang dalam bidang tat arias pengantin. (Humas Dispendik Surabaya)