Upaya peningkatan mutu tenaga pendidik khususnya para bagi guru pemula yang baru diangkat menjadi CPNS mendapatkan perhatian tersendiri dari Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya melalui Program Induksi bagi Guru Pemula (PIGP). Hal tersebut bertujuan agar para guru baru menjadi guru yang profesional dalam memberikan pembelajaran bagi para siswa.
PIGP yang selanjutnya disebut program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Ada beberapa hal yang dinilai oleh kepala sekolah selama pendampingan PIGP, yakni kompetensi paedagogis, kepribadian, sosial, serta keprofesionalisme dalam mengajar.
Kepala Bidang Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh menjelaskan, untuk mendapatkan jabatan fungsional guru, seorang guru harus melewati beberapa tahap penilaian selama satu tahun bersama kepala sekolah dan pengawas.
Alurnya, bulan pertama kepala sekolah melakukan analisa kebutuhan dengan menunjuk salah guru senior sebagai pembimbing, pada bulan ke2-9 dilakukan penilaian (assesment) pertama, penilaian kedua pada bulan ke 10 dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan guru pembimbing, dan bulan ke 12 kepala sekolah melakukan pelaporan hasil program induksi ke Dinas Pendidikan ataupun ke-Kementrian Agama (Kemenag). Selanjutnya para guru baru tersebut mendapatkan sertifikat program induksi untuk mengurus jabatan fungsional guru.
“Untuk itu, hari ini (25/02) para kepala sekolah mengumpulkan hasil assement mereka kesini”, tutur Yusuf dihadapan para kepala SMP, SMA, dan SMK Negeri se-Surabaya”.
Yusuf menambahkan, bahwa nantinya bersama MGMP dan KKG akan mendampingi guru baru tersebut guna pengembangan karir mereka (PKB). Yusuf berharap agar nantinya dari program PIGP kemudian diteruskan dengan pendampingan MGMP dan KKG akan berdampak pada peningkatan mutu dan kualitas guru baru serta peningkatan mutu siswa.
Sementara itu, Akhmad Suharto Kepala SMPN 26 mengungkapkan semenjak PIGP berlangsung, pihaknya langsung menunjuk guru senior yang telah berpengalaman untuk melakukan pendampingan.
“Sebagai kepala sekolah kami juga melakuan pendampingan ke kelas-kelas, dengan tujuan agar kegiatan PIGP terpantau dengan baik dan hasil assesment benar-benar adanya”. (Humas Dispendik Surabaya)